SURAKARTA, HARIAN-NEWS.com– Pernikahan Anak Bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono akan berlangsung bulan Desember nanti.
Acara ‘Ngunduh Mantu’ Kaesang-Erina akan dilaksanakan di Loji Gandrung, Solo dengan menggaet Asmoro Decoration untuk mendekorasi lokasi ‘Ngunduh Mantu’ tersebut.
Loji Gandrung sendiri menjadi lokasi untuk semua acara adat pernikahan Kaesang-Erina, seperti Acara Sungkeman, Tumplak Kuncen atau Udip-udip dan dilanjut dengan kirab menuju Mangkunegaran melalu Slamet Riyadi.
Sedangkan Mangkunegaran menjadi lokasi untuk acara resepsi, seperti menerima tamu dan pesta makan. Untuk acara di mangkunegaran sendiri belum dijelaskan secara detail.
“memang yang didelekasikan ke kami untuk area yang Loji Gandrung,” ujar Ranu Amoro pemilik Asmoro Decoration.
Dikutip HARIAN-NEWS.com dari kanal Youtube berita surakarta pada Selasa, 29 November 2022.
Asmoro Decoration mengangkat tema Mataram Islam untuk dekorasi ‘Ngunduh Mantu’ Kaesang-Erina. Bentuk ornamen- ornamen dalam dekorasi ‘Ngunduh Mantu’ mengambil dari Mataram Islam Yogyakarta yang berupa ukiran flora dan Solo dengan ukiran faunanya.
Asmoro Decoration mengambil tema tersebut karena Mataram Islam merupakan cikal bakal dari keraton Kasunanan Solo dan Kesultanan Yogyakarta.
Dalam pembuatan Dekorasi ‘Ngunduh Mantu’, Asmoro Decoration mengusung konsep berdirinya kerajaan Mataram Islam Merajak Sewu yang merupakan sebuah punden dimana bagian bawah ornamen ditutupi dengan daun jati. Daun jati tersebut menjadi simbol daun jati dari alas Donoloyo.
Di situ berdirinya keraton Jogja dan keraton Solo,” jelas Pandji Vasco Da Gama selaku Art Director Asmoro Decoration.
Selain itu, setelah daun jati terdapat cengkir gading diatasnya yang merupakan sebuah filosofi kencenge pikir yang mempunyai arti kegiatan yang dilaksankan dengan sungguh-sungguh.
“Ada merajak sewu (merupakan) bambu dan lombok itu sebagai identifikasi dari sebuah hajatan dimana kita memohon kepada alam agar mendukung semua kegiatan ini,” tambah dia.
Ornamen merajak sewu tersebut akan diletakkan di Loji Gandrung untuk melengkapi dekorasi gepyok yang berupa ornamen dari Mataram Islam Yogyakarta yang berupa ukiran flora dan Solo dengan ukiran faunanya.
Ornamen-ornamen tersebut juga akan dihiasi dengan berbagai jenis bunga, seperti Anggrek, Kasablanka, pikok, baby breath dan juga material daun yang bernuansa warna putih.
Prosesi utama ‘Ngunduh Mantu’ akan dilaksanakan di teras, bukan di dalam gedung dan terdapat juga cat walk bentuk L di depan teras.
“Di situ nanti pengantin dan juga orang tua berjalan menuju kereta kencana, dua kereta kencana di dalam Loji Gandrung dan kereta kencana yang lainnya siap di luar Loji Gandrung,” imbuhnya.
Selain itu, terdapat juga dua buah panggung kecil untuk peraga putri Ampelan sebagai visual kerajaan Mataram Kuno dan juga anak kecil di sisi panggung menggunakan pakaian jawa dengan membawa bokor.