


TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Upaya membangun kesadaran masyarakat untuk cerdas menggunakan obat terus digencarkan. Melalui program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat), Kementerian Kesehatan RI bersama Komisi IX DPR RI kembali melakukan sosialisasi di Klenteng TITD Tjoe Tik Kiong, Tulungagung, Selasa (28/10/2025).
Namun, di balik semangat edukasi publik tersebut, muncul pertanyaan mendasar: sejauh mana program ini benar-benar mengubah perilaku masyarakat dalam penggunaan obat, bukan sekadar berhenti pada kegiatan seremonial semata?
Dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Ir. Heru Tjahjono, M.M., menegaskan bahwa perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat bukanlah hal instan. Edukasi publik, katanya, memerlukan proses berkelanjutan.
“Semua itu kan proses. Kami memberikan informasi bagaimana cara mendapatkan obat, mengonsumsinya, menyimpan, hingga membuang obat dengan benar. Kami belum bisa menghitung persentasenya, tapi harapannya masyarakat yang hadir bisa menyebarkan informasi ini ke lingkungan sekitarnya,” ujar Heru kepada wartawan usai acara.
Pernyataan Heru itu menggarisbawahi bahwa program edukatif Gema Cermat masih berada pada tahap penyadaran awal, tanpa indikator yang jelas untuk mengukur sejauh mana efektivitasnya di lapangan.
Padahal, fakta di masyarakat menunjukkan masih banyak obat bebas beredar di pasar tradisional dan toko kelontong tanpa pengawasan apotek. Kondisi ini tentu berpotensi menimbulkan penyalahgunaan obat dan membahayakan kesehatan publik.
Saat dikonfirmasi mengenai langkah tegas terhadap praktik tersebut, Heru menyebut pengawasan kini tengah diperkuat melalui kerja sama lintas lembaga.
“BPOM sudah mulai menertibkan. Mereka bekerja sama dengan instansi terkait agar pengawasan dan penindakan berjalan,” tegasnya.
Meski begitu, publik tetap berharap agar pengawasan tersebut tidak berhenti di atas kertas. Tanpa evaluasi menyeluruh dan sanksi tegas, program edukasi seperti Gema Cermat dikhawatirkan hanya menjadi rutinitas formal yang tak menyentuh akar persoalan.
Program Gema Cermat sejatinya membawa misi mulia — menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak sembarangan membeli dan mengonsumsi obat. Namun, agar pesan “cerdas menggunakan obat” benar-benar membumi, dibutuhkan pengawasan nyata, reformasi sistem distribusi obat, serta keterlibatan aktif masyarakat.
Tanpa itu semua, Gema Cermat akan berisiko sekadar menjadi slogan indah yang terucap di setiap masa reses, tanpa perubahan berarti di lapangan.
Jurnalis: Pandhu Foto: Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Ir. Heru Tjahjono, M.M., berinteraksi dengan peserta saat sosialisasi Gema Cermat di Klenteng TITD Tjoe Tik Kiong, Tulungagung, Selasa (28/10/2025).
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau !