160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Pengajian Malam Jumat di Pondok MIA Tulungagung, Magnet Spiritual yang Kian Relevan di Era Digital

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Ribuan jamaah tumplek blek di halaman Pondok Pesantren Putri Ma’hadul ‘Ilmi Wal ‘Amal (MIA), Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu, Kamis malam (2/10/2025). Tradisi pengajian malam Jumat yang digelar setiap tahun itu kembali menjadi magnet spiritual bagi masyarakat lintas generasi.

KH. Anang Darunnaja (Gus Anang), pengisi utama tausiyah, menyampaikan pesan sederhana namun mendalam: pentingnya bakti kepada orang tua sebagai kunci ridha Allah. “Jika kamu berbakti kepada orang tua, maka kelak kamu akan bersama Rasulullah SAW masuk surga bersama-sama,” tegas Gus Anang di hadapan ribuan jamaah.

 

Tradisi yang Menjadi Syiar
KH. Nasihuddin Alwie, pengasuh Pondok Pesantren Putri MIA

750 x 100 AD PLACEMENT
KH. Nasihuddin Alwie, pengasuh Pondok Pesantren Putri MIA

, menegaskan pengajian malam Jumat bukan sekadar agenda tahunan. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bagian dari syiar Islam yang diharapkan memperkuat iman masyarakat. “Tujuannya memperkuat keimanan dan syiar Islam. Harapan kami, pengajian ini memberi nilai luar biasa di hadapan Allah SWT,” ujarnya.

Menjawab Kebutuhan Generasi Muda
Di tengah derasnya arus modernisasi, pesantren berupaya menjembatani kebutuhan spiritual generasi muda. Gus Anang menekankan, pengajian harus menjadi ruang motivasi agar anak muda tidak tercerabut dari akar nilai agama. “Manusia kelak digiring sesuai golongannya. Maka kita ajak generasi muda agar mencari golongan yang diridhoi Allah,” katanya.

Keterlibatan Masyarakat dan Era Digital
Kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan. Dukungan masyarakat, mulai persiapan hingga pelaksanaan, menjadi “tancuk tali wondo” — landasan kokoh yang memastikan kelancaran acara.

Ribuan jamaah mengikuti pengajian dengan “gayeng”

Tak berhenti di situ, Pondok MIA juga merespons perkembangan zaman. Tradisi luring kini dipadukan dengan pendekatan digital. Melalui live streaming dan kanal Youtube resmi, pesan pengajian bisa menjangkau umat lebih luas. “Era digital adalah sarana syiar utama. Dengan streaming, jamaah di luar Tulungagung pun bisa ikut merasakan manfaat pengajian,” tambah Nasihuddin.

750 x 100 AD PLACEMENT

Harapan Istiqomah
Pengasuh Pondok Pesantren Putri MIA berharap tradisi pengajian malam Jumat tetap istiqomah di masa depan. “Kami ingin tradisi ini bertahan, membawa keberkahan, dan relevan bagi masyarakat luas,” pungkasnya.

Tradisi pengajian di Pondok MIA bukan hanya ritual keagamaan, melainkan strategi menjaga denyut spiritual masyarakat. Di era digital, pesantren ini memilih tidak sekadar bertahan, tetapi beradaptasi—menjadikan tradisi lama tetap hidup dan relevan.

Jurnalis: Pandhu
Editor Tanu Metir

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !