100 Hari Muhadi Pimpin PGRI Tulungagung: Dari Konfercab hingga Perjuangan P3K

Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Muhadi, S.Pd., M.Pd., Periode 2025-2030.

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Memasuki 100 hari kepemimpinannya sebagai Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Muhadi, S.Pd., M.Pd. memaparkan capaian awal organisasi.

Ia menegaskan, meski tergolong singkat, PGRI berusaha menunjukkan kerja nyata yang langsung menyentuh kebutuhan guru.
“Target utama kami adalah menuntaskan konferensi cabang di seluruh kecamatan. Dari 20 cabang, sudah 10 yang berhasil menggelar konferensi. Ini pondasi penting bagi program lima tahunan,” kata Muhadi saat diwawancarai Harian News, Kamis (2/10/2025).

Perjuangan Kesejahteraan dan P3K Paruh Waktu
Selain penguatan organisasi, Muhadi menekankan perjuangan kesejahteraan guru, terutama tenaga honorer. PGRI Tulungagung, katanya, aktif memperjuangkan tunjangan guru honorer dan fungsional melalui forum provinsi hingga pusat.

Salah satu isu krusial adalah formasi pengangkatan guru P3K paruh waktu. “Kami menjalin komunikasi formal dan informal dengan pihak terkait. Harapannya, tahun ini P3K paruh waktu bisa terselesaikan, dan tahun depan sudah diakui sebagai P3K penuh. Target maksimal 2027 harus tuntas,” tegasnya.

Profesionalisme Guru Jadi Fokus
Muhadi menyebut peningkatan kualitas guru bukan lagi sekadar jargon. PGRI Tulungagung sudah menggelar diklat kurikulum merdeka belajar, dengan tim khusus yang turun langsung ke kecamatan setiap pekan.
“PGRI hadir di garda depan untuk mendampingi guru TK, SD, SMP, hingga SMA. Ini bukti nyata komitmen kami,” jelasnya.

Dukung Pemerintah, Tetap Kritis untuk Guru
Terkait sikap organisasi, Muhadi memastikan PGRI solid mendukung program pemerintah, seperti makanan bergizi dan peningkatan profesionalisme guru. Namun, ia menepis anggapan bahwa hal itu membuat organisasi kehilangan daya kritis.
“Justru dengan mendukung, kita punya posisi tawar lebih kuat untuk memperjuangkan guru,” tandasnya.

Transparan dan Hadir di Lapangan
PGRI Tulungagung juga menekankan transparansi. Setiap tahun digelar konferensi kerja yang membahas program, keuangan, dan rekomendasi perjuangan guru dengan melibatkan cabang serta ranting.
“Selama dua tahun berturut-turut, kami meraih penghargaan tertinggi dari PB PGRI dalam hal pengelolaan organisasi dan keuangan. Itu wujud akuntabilitas,” ujar Muhadi.

Di luar itu, PGRI aktif mendampingi guru dalam kasus hukum maupun bencana. “Ketika SD di Pagerwojo tertimpa longsor, kami langsung hadir memberi bantuan dan buku gratis,” katanya. Organisasi juga konsisten menggelar Porseni sebagai wadah bakat sekaligus penguatan solidaritas guru.

Target Setahun ke Depan
Menutup pemaparannya, Muhadi menegaskan target PGRI setahun mendatang. “Semua cabang harus tuntas memiliki kepengurusan baru. Sementara di bidang kesejahteraan, kami berharap pengangkatan P3K paruh waktu bisa terealisasi tahun ini,” pungkasnya.

Jurnalis: Pandhu

Editor Tanu Metir