
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali menandatangani nota kesepahaman untuk peningkatan kualitas layanan publik. Kali ini, Pemkab resmi menjalin kerjasama dengan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Kolaborasi ini disebut akan memperkuat sektor kesehatan, pendidikan, hingga pengembangan riset dan inovasi.
Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, menjelaskan ruang lingkup kerjasama cukup luas, meliputi pendidikan kesehatan, pengembangan rumah sakit, penelitian hukum-ekonomi, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Alhamdulillah, kesepakatan sudah terlaksana dengan baik. Kami akan terus bermitra dengan perguruan tinggi,” ujar Gatut.
Meski demikian, publik menunggu sejauh mana kerjasama ini benar-benar menyentuh kebutuhan dasar warga. Salah satu persoalan utama yang masih dirasakan masyarakat adalah keterbatasan layanan kesehatan, terutama akses dokter spesialis.
Rektor UNAIR, Prof. Dr. Muhammad Madyan, menegaskan komitmen kampusnya untuk mendukung kebutuhan tenaga medis di RSUD dr. Iskak Tulungagung yang kini berstatus rumah sakit tipe A.
“UNAIR siap memenuhi kebutuhan tersebut melalui pendidikan dokter spesialis,” tegas Madyan, seraya menyinggung masih terbatasnya tenaga spesialis jantung dan bedah jantung di RSUD dr. Iskak.
Bagi masyarakat, janji ini sangat penting. Sebab, hingga kini banyak pasien masih terkendala keterbatasan layanan spesialis tertentu di daerah. Harapannya, kolaborasi Pemkab dan UNAIR tidak berhenti pada seremoni penandatanganan, melainkan diwujudkan dalam program konkret yang bisa dirasakan langsung.
Selain bidang kesehatan, kerjasama juga akan diperluas ke riset, inovasi, hingga pengembangan SDM. Namun tanpa transparansi program dan target jelas, publik khawatir kerjasama semacam ini hanya menjadi formalitas belaka.
Kini, warga Tulungagung menunggu pembuktian: apakah kolaborasi Pemkab dengan UNAIR benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat, atau hanya sekadar simbol kemitraan.
Jurnalis: Pandhu
Editor : Tanu Metir