160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Mengelola MBG Aman: Jangan Main-main dengan Perut Anak Bangsa

Oleh: Imam Mawardi Ridlwan*

HARIAN-NEWS.com – Sudah terlalu sering kita mendengar kabar anak-anak keracunan makanan di sekolah. Ironisnya, musibah itu justru muncul dari program mulia Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejatinya ditujukan untuk memenuhi gizi anak bangsa.

Saya tidak sedang menunjuk siapa yang salah. Kasus keracunan makanan MBG lebih banyak disebabkan human error di tingkat dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Urusan sanksi bagi pihak yang lalai, biarlah menjadi kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN) atau aparat penegak hukum.

Sejak 6 Januari 2025, saya ikut terlibat mengawasi dapur SPPG. Langkah pertama yang saya lakukan adalah menyiapkan SDM relawan. Mereka wajib patuh pada SOP, disiplin kebersihan, dan memiliki kecakapan dalam menjamah makanan.
Bagi saya, SOP dapur harus humanis: dijalankan teliti layaknya seorang ibu yang menyiapkan bekal untuk anaknya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Ada enam prinsip utama yang wajib diterapkan:
1. Bahan segar tanpa kompromi. Tidak ada bahan sisa, tidak ada yang disimpan di freezer. Semua harus baru dan dibeli sesuai kebutuhan hari itu.
2. Jadwal masak disiplin.

Proses memasak dimulai pukul 02.00 dini hari untuk balita, murid PAUD, TK, dan SD kelas kecil. Masak berikutnya pukul 03.30 untuk murid SD kelas besar, SMP, SMA, dan ibu hamil. Distribusi makanan dilakukan mulai pukul 08.00–10.00 WIB agar tidak terlalu lama tersimpan.
3. Durasi masak maksimal tiga jam. Relawan harus terlatih agar semua selesai tepat waktu.
4. Lauk wajib segar.

Terutama ayam potong yang rawan kontaminasi bakteri. Tidak boleh disimpan lama sebelum dimasak.
5. Keterampilan relawan.

Pemorsian dan distribusi harus cepat, bersih, dan sesuai SOP BGN.

750 x 100 AD PLACEMENT

6. Dimulai dengan doa.

Relawan muslim membiasakan salat bergantian, bahkan tahajud sebelum memasak, agar kerja di dapur menjadi ibadah.

Di dapur SPPG, semua relawan sepakat menjalankan SOP internal yang ketat. Karena saya yakin, perut anak bangsa tidak boleh dijadikan tempat coba-coba. MBG adalah amanah besar. Ia harus dijalankan dengan sepenuh hati agar benar-benar menyehatkan, bukan menimbulkan bencana.

*Dewan Pembina Yayasan Bhakti Relawan Advokad Pejuang Islam

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !