
Foto : Seleksi akhir SKSS BAZNAS Tulungagung oleh Plh. Ketua BAZNAS Tulungagung, Jawa Timur.
TULUNGAGUNG— Seleksi akhir program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung resmi digelar, Rabu (23/7/2025). Sebanyak 25 peserta terbaik mengikuti tahapan wawancara mendalam di Kantor BAZNAS Tulungagung.
Wawancara menjadi penentu utama untuk memilih calon penerima beasiswa yang tak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas pribadi, wawasan kebangsaan, serta kepedulian sosial dan keagamaan.
Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP., memimpin langsung proses wawancara. Ia menegaskan bahwa seleksi ini dirancang untuk menggali sisi utuh peserta, bukan sekadar prestasi di atas kertas.
“Kami mencari generasi yang siap menjadi relawan sosial, punya komitmen kuat, dan akhlak yang baik. Tes ini menjadi cerminan kesiapan mereka secara menyeluruh,” ujarnya.
Uji Nilai Keagamaan dan Sosial
Peserta diuji pada sejumlah aspek, antara lain pemahaman tentang BAZNAS (ke-BAZNAS-an), nilai-nilai Pancasila dan kebinekaan, motivasi pendidikan, pengalaman organisasi, serta kesiapan kontribusi sosial.
Tak hanya itu, mereka juga diminta menunjukkan kemampuan membaca Al-Qur’an, tartil dalam shalat, serta memaparkan keterlibatan dalam kegiatan sosial di sekolah atau masyarakat.
Menurut Abdul Wachid, SKSS bukan sekadar beasiswa, melainkan bagian dari investasi sosial jangka panjang.
“Ada komitmen yang melekat. Mereka yang tidak aktif sebagai relawan bisa dikenai sanksi, termasuk pencabutan hak beasiswa,” tegasnya.
20 Kuota, Seleksi Ketat
Dari 25 peserta yang masuk seleksi akhir, hanya 20 orang yang akan terpilih. Penilaian berfokus pada empat pilar: kondisi ekonomi keluarga (mustahik), prestasi akademik, pengalaman organisasi, dan kedalaman nilai ibadah serta akhlak.
“Mayoritas peserta berasal dari keluarga kurang mampu, tapi semangat belajarnya luar biasa. Banyak dari mereka lulusan sekolah negeri dengan prestasi membanggakan,” kata Abdul Wachid.
Kepala Pelaksana BAZNAS Tulungagung, M. Fathul Manan, M.Pd., menegaskan seluruh tahapan seleksi dilakukan objektif dan profesional.
“Kami ingin memastikan beasiswa ini tepat sasaran. Harapannya, mereka bisa menjadi agen perubahan di keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Satu Sarjana Tiap Keluarga Mustahik
Program SKSS merupakan strategi BAZNAS Tulungagung untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Targetnya, setiap keluarga mustahik memiliki setidaknya satu sarjana sebagai penggerak perubahan.
Menutup sesi wawancara, Abdul Wachid menyampaikan pesan kepada seluruh peserta:
“Lolos atau tidak, teruslah belajar dan libatkan diri dalam kegiatan sosial. Jadilah pemuda yang cerdas, peduli, dan berintegritas.”
Jurnalis: Pandhu
Editor: Tanu Metir