MADURA, HARIAN-NEWS.com – Di Gedung Pertemuan R.P. Muhammad Noor, Bangkalan pada Ahad, (7/7/2024) 1 Muharom 1447 H, digelar UTM bersholawat dan Majlis Istighosah Dzikir Jama’i. Abi KH. M. Ihya Ulumiddin memaparkan enam keutamaan dan faedah dzikirulloh serta pentingnya memperbanyak dzikir pada Allah Ta’ala.
Lisan sebagai Tugas: Abi Ihya menegaskan, lidah kita, sebagai organ tubuh, memiliki tugas untuk berdzikir. Firman Allah dalam surat Fathir ayat pertama menyatakan, “… kepada-Nya naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal kebajikan Dia akan mengangkatnya.”
Dzikir Lebih Sempurna daripada Fikir: Berdzikir lebih utama daripada sekadar berpikir. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 152 mengingatkan kita, “Maka sebutlah (ingatlah) Aku, niscaya Aku menyebut (dan mengingat) kalian.”
Menyingkap Hijab: Dzikir mampu menyingkap hijab, yaitu penghalang seperti setan, hawa nafsu, dan cinta dunia yang menghalangi kita berdzikir pada Allah Ta’ala.
Keutamaan Dzikir: Allah berfirman, “… dan sungguh dzikrullah itu lebih besar (dari segalanya)…” (QS. Al Ankabut: 45). Berdzikir kepada Allah lebih penting daripada segalanya.
Pendidikan Akhlak: Dzikir mampu memperbaiki akhlak dan melunakkan watak, serta memperbaiki kondisi kita.
Sarana bagi Orang Bodoh: Dzikir juga menjadi sarana bagi orang yang kurang berpengetahuan (bodoh), sarana
kita, menuju ma’rifatullah yaitu mengenal Allah Ta’ala. Sebagaimana disampaikan oleh Imam Abu Bakar As
Syibli ra.
“Tidak ada cara bagi orang buta mengenali permata kecuali dengan menyentuhnya. Dan tidak ada cara bagi orang bodoh untuk bisa mengenal
Allah kecuali melalui dzikir dengan lisan.” ( Kitab Al Mukhtar min Kalam al
Akhyaar, karya Abuya al Maliki, hal. 18)
UTM Bersholawat dan Majlis Istighosah Dzikir Jama’i ditutup dengan do’a awal tahun oleh Abi. M. KH. Ihya’ Ulumiddin. Dilanjutkan mahalul qiyam.