160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Wartawan Trenggalek Diteror Usai Beritakan Penelitian Tambang Mahasiswa UGM

TRENGGALEK, HARIAN-NEWS.com — Seorang jurnalis lokal di Kabupaten Trenggalek, Mujiat, mendapat teror setelah menulis berita tentang kegiatan penelitian mineral tambang oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kecamatan Tugu.

Teror itu datang lewat pesan WhatsApp pada Minggu (21/9/2025) malam. Isinya bernada intimidatif.
“Setelah saya menulis soal penelitian mineral tambang di Trenggalek, tiba-tiba ada pesan masuk yang bernada ancaman,” ungkap Mujiat saat ditemui, Senin (22/9/2025).

Salah satu pesan berbunyi: “Mbah, ojo kok tutokne dadi buzzere. Wong tambang dimusuhi wong sak Galek loh.” Pesan lain menambahkan: “Mas, jangan jadi pengkhianat Bumi Menak Sopal.”
Mujiat mengaku tidak gentar menghadapi pesan itu. Ia menganggap ancaman tersebut hanyalah upaya untuk menekan kebebasan pers.
“Saya anggap itu angin lalu saja. Tidak ada pengaruhnya bagi saya,” tegasnya.
Pesan tersebut dikirim dari nomor anonim yang langsung tidak aktif ketika dihubungi kembali.

Konteks Pro-Kontra Tambang
Kasus ini menambah daftar panjang ketegangan soal tambang di Trenggalek. Sejak beberapa tahun terakhir, rencana eksploitasi tambang emas dan mineral di wilayah selatan Jawa itu memicu pro-kontra di masyarakat.

750 x 100 AD PLACEMENT

Sebagian warga menolak karena khawatir akan berdampak pada kelestarian lingkungan dan kehidupan sosial-ekonomi berbasis pertanian. Sementara pihak lain menilai potensi mineral bisa membuka peluang investasi dan meningkatkan pendapatan daerah.

Penelitian mahasiswa UGM yang sempat diberitakan Mujiat sebenarnya bertujuan akademis, yakni mempelajari karakteristik unik deposit mineral di kawasan busur kepulauan Sunda. Namun, isu tambang di Trenggalek yang sensitif membuat publikasi soal kegiatan itu ikut memantik reaksi keras.

Kebebasan Pers Diuji
Insiden yang dialami Mujiat menjadi cermin bahwa jurnalis di daerah kerap berada di posisi rawan saat memberitakan isu-isu kontroversial, khususnya yang menyangkut tambang.

Hingga kini, belum ada laporan resmi ke aparat keamanan. Namun, kalangan jurnalis setempat menyerukan agar kebebasan pers dijaga dan ancaman terhadap kerja wartawan tidak dianggap remeh.

750 x 100 AD PLACEMENT

Jurnalis Nanang NK
Editor Tanu Metir

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !