160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

AHMAD KHOZINUDIN: Wadas, Membongkar Topeng Jahat Pemimpin Pencitraan

Proyek oligarki meminjam tangan penguasaan, telah merampas hak rakyat. BPN ‘menjadi martir’ Proyek Pembangunan Waduk Bener berdasarkan Perpres No 109 tahun 2020 Tentang perubahan ke 3 atas Perpres No 3 tahun 2016 tentang percepatan pembangunan proyek strategis nasional.

Untuk dalih pengamanan pengukuran tanah, ribuan aparat kepolisian ‘menyerbu’ Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa (8/1).

Aparat melakukan penyisiran desa (swiping) dan menurunkan banner protes penolakan tambang batu andesit, untuk persiapan pembangunan waduk bener. Aparat juga mengejar beberapa warga Wadas.

Ganjar yang digadang-gadang mau nyapres, ternyata tak membela rakyatnya di Purworejo. Kalau rakyat Jawa Tengah saja diabaikan, apalagi rakyat diluar Jawa Tengah ?

750 x 100 AD PLACEMENT

Gubernur yang rajin pencitraan naik sepeda ini menyebut ada kegiatan pengukuran yang dilakukan di Desa Wadas, Purworejo. Ganjar membela aparat dengan mengatakan bahwa polisi yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Ganjar meminta warga tidak menyikapi serbuan aparat polisi secara berlebihan. Ganjar mengklaim semua akan berjalan aman dan kondusif.

Kondusif ? kondusif bagi oligarki yang akan mengerjakan proyek ? membangun tambang ? sementara rakyat ? yang diteror ribuan aparat ? yang tersudut, berkumpul di masjid ? yang sejumlah warganya ditangkap ? yang aspirasinya menolak proyek dibungkam ? itukah yang disebut kondusif ?

Kalau hanya pengukuran, kenapa libatkan ribuan aparat ? gabungan Polri-TNI hingga satpol PP ? Kalau pengukuran lahan, kenapa rakyat desa tidak dilibatkan ? bukankah mereka yang lebih tahu batas-batas ? yang lebih tahu ada tanaman dan bangunan apa saja ?

750 x 100 AD PLACEMENT

Ini sudah penyalahgunaan kekuasaan. Aparat penegak hukum, yang semestinya mengayomi dan melindungi rakyat, telah disalahgunakan untuk menteror dan menakut-nakuti rakyat. inikah, model kekuasaan aku Pancasila ?

Baru untuk proyek bendungan saja, rakyat sudah dibungkam. Apalagi untuk proyek IKN ?

Kenyataannya, pemimpin yang sok merakyat dibuka aibnya dalam kasus ini. Ganjar, tak peduli kepada rakyatnya di Jawa Tengah, apalagi mau ngurusi Indonesia.

Jokowi juga tak peduli rakyatnya kesusahan, yang penting fokus pada proyek percepatan pembangunan nasional. Yang penting proyek, terserah proyek nanti mangkrak atau nirfungsi seperti bandara Kertajati.

750 x 100 AD PLACEMENT

Utang Budi kepada investor politik, diduga kuat menjadi sebab keharusan munculnya berbagai proyek. Tujuannya adalah proyeknya itu sendiri, bukan pada manfaat proyek.

Sementara rakyat, dikorbankan demi melayani kerakusan oligarki. Hak rakyat atas tanah mereka sendiri, dirampas atas dalih proyek percepatan nasional.

Wadas, adalah bukti kongkrit, betapa pemimpin pencitraan tidak pernah memikirkan rakyat. Mereka, hanya berbusa saat kampanye, tapi menganggap remeh rakyat setelah berkuasa.

 

Penulis : Ahmad Khozinudin (Sastrawan Politik)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !