SEMARANG, HARIAN-NEWS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi penindakan terhadap Khilafatul Muslimin di Jateng. Ia juga usul agar nilai-nilai Pancasila sudah ditanamkan sejak dini yaitu tingkat PAUD.
Ganjar mengatakan ketika ramai gerakan Khilafatul Muslimin dirinya berkomunikasi dengan kepolisian dan respons kepolisian sangat cepat. Ganjar mengapresiasi hal itu.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada aparat penegak hukum yang bergerak cukup cepat, karena begitu kejadian saya komunikasi sama kepolisian dan direspons dengan cepat. Ada di Brebes, ada di Klaten, ya,” kata Ganjar dalam keterangannya, Sabtu (11/6/2022).
Kepolisian sudah melakukan tindakan dan penangkapan, namun menurutnya perlu ada pembinaan kepada yang terlibat Khilafatul Muslimin agar kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
“Ada kewajiban membina. Agar mereka kita ajak kembali pada pangkuan ibu pertiwi dan ini tugas yang menurut saya dalam konteks komunikasi mesti lebih soft,” ujarnya.
Pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila harus lebih digencarkan. Ia meminta agar nilai itu ditanamkan sejak dini bahkan sejak jenjang PAUD.
“Saya sepakat juga akhirnya ya pendidikan tentang nilai-nilai Pancasila mesti kita masukkan lagi mulai sejak PAUD. Seluruh masyarakat harus terlibat,” ujar Ganjar.
“Saya kira berbuat baik, berperilaku baik berkata baik itu pasti juga jadi harapan oleh orang-orang banyak. Jangan sampai kemudian mereka asal-asalan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, penindakan kelompok Khilafatul Muslimin di Jawa Tengah dilakukan polisi di Brebes dan Klaten. Total ada enam tersangka yang ditetapkan oleh kepolisian di dua daerah tersebut.
Di Brebes ada empat orang yang ditetapkan tersangka yaitu AZ, GZ, AS, dan DS. Tersangka AZ merupakan Amir Khilafatul Muslimin Cirebon Raya sedangkan tiga tersangka lainnya adalah pimpinan di Brebes.
Sementara di Klaten ada dua orang yang ditetapkan tersangka yaitu IM dan SW. IM merupakan pimpinan atau amir wilayah Jawa Tengah sedangkan SW pimpinan cabang wilayah Klaten.