
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Drs. Tri Hariadi, M.Si., meninjau langsung pemindahan kantor Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ke lokasi baru.
Kunjungan ini sekaligus menegaskan kesiapan gedung baru serta menyoroti potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di sektor Dispora.
Tri Hariadi menyatakan, Kepala Dinas Sosial, Wahyid, telah resmi menempati kantor baru yang lebih luas dan representatif untuk mendukung aktivitas dinas sehari-hari. Selain itu, ia juga memastikan kantor Dispora yang telah ditempati sejak beberapa minggu lalu kini telah selesai ditata dengan baik.
“Kami berharap Dispora dapat meningkatkan pengelolaan berbagai fasilitas, termasuk Gelanggang Olahraga (GOR) Lembupeteng serta para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di area tersebut,” ujar Tri Hariadi.
Sekda juga mengkritisi target PAD Dispora yang dinilai masih terlalu rendah, yakni hanya Rp50 juta per tahun. “Target tersebut seharusnya bisa dinaikkan setidaknya dua kali lipat atau lebih. Namun, tentu harus melalui musyawarah dengan para pelaku usaha serta koordinasi lintas sektor, termasuk Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), serta Dinas Perhubungan (Dishub),” jelasnya.
Menurutnya, potensi peningkatan PAD harus dimaksimalkan, terutama dengan seringnya diadakan berbagai event di kawasan GOR. “Kami harus mencari alternatif pembiayaan lain untuk mendukung pembangunan daerah, terutama di tahun 2025 yang menuntut efisiensi anggaran,” tambahnya.
Penyelesaian Aset dan Lahan
Dalam kesempatan yang sama, Sekda juga menyinggung permasalahan aset dan lahan yang tengah dalam proses penyelesaian. Ia menyebut bahwa kantor lama Dinsos dan Kantor Keluarga Berencana (KB) masih belum dibahas secara mendalam terkait status asetnya.
Mengenai lahan di Banjarejo yang telah dieksekusi, Tri Hariadi mengungkapkan bahwa pemkab telah menyiapkan lokasi baru di sebelah selatan Puskesmas lama yang dinilai lebih representatif. “
55Kami sudah mempersiapkan tempat baru sejak setahun lalu, dan kini sudah bisa digunakan dengan kondisi yang lebih baik,” jelasnya.
Terkait permasalahan aset dengan beberapa desa, ia memastikan, komunikasi dengan pihak desa terus dilakukan, termasuk dengan Desa Sumbergempol yang kini telah mencapai titik temu. Proses inventarisasi aset juga terus berjalan dengan beberapa dokumen yang telah diajukan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Kami terus berupaya menyelesaikan persoalan aset yang masih tertunda. Beberapa aset sudah dalam proses penyelesaian, dan sebagian lainnya masih menunggu keputusan,” pungkasnya.
Dengan adanya pemindahan kantor dinas ini, diharapkan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal dan pengelolaan aset daerah dapat lebih tertata dengan baik.