
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Semangat berbagi dan menumbuhkan kepedulian sosial sejak dini menjadi ruh kegiatan “Latihan Kurban” yang digelar SDN 1 Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (7/6/2025).
Kegiatan tahunan yang rutin digelar setiap Hari Raya Idul Adha ini menjadi momen penting dalam pembentukan karakter siswa, sekaligus mempererat hubungan antara sekolah dan masyarakat sekitar.
Kepala SDN 1 Moyoketen, Suprianto, S.Pd., menyebut bahwa program ini dirancang untuk membiasakan siswa belajar peduli terhadap sesama, khususnya mereka yang kurang mampu.
“Tujuannya adalah untuk berbagi. Kami menyebutnya latihan kurban. Tidak menyembelih langsung, tapi kami kumpulkan dana secara gotong royong, lalu dibelikan paket daging untuk dibagikan kepada yang berhak,” ungkap Suprianto.
Gotong Royong Jadi Kunci
Setiap siswa menyumbang Rp25.000 setahun, dan hasil penggalangan dana tersebut digunakan untuk membeli paket daging sapi.
“Modelnya gotong royong. Kami tidak menyembelih hewan secara langsung, tapi membeli paket daging sesuai jumlah dana yang terkumpul,” imbuhnya.
Antusiasme siswa tampak tinggi. Semangat mereka dalam menabung dan berkontribusi menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi tahunan ini.
“Anak-anak sangat antusias. Kegiatan ini sudah jadi bagian dari budaya sekolah. Mereka tidak hanya senang, tapi juga memahami arti pentingnya berbagi,” tutur Suprianto.
Apresiasi dan Prioritas Penerima
Sebagai bentuk penghargaan, seluruh siswa kelas VI mendapat bagian daging kurban. Sementara itu, siswa dari kelas I hingga V yang berasal dari keluarga kurang mampu, yatim, atau piatu menjadi prioritas penerima lainnya.
“Kami ingin semua anak, khususnya yang membutuhkan, ikut merasakan kebahagiaan Idul Adha. Untuk kelas VI, ini jadi bentuk apresiasi menjelang kelulusan mereka,” jelasnya.
Pendidikan Karakter Lewat Kurban
Lebih dari sekadar kegiatan sosial, latihan kurban ini juga merupakan sarana pembelajaran karakter. Anak-anak belajar makna empati, kebersamaan, dan gotong royong dalam suasana religius yang penuh makna.
“Kami ingin nilai-nilai moral juga tumbuh sejak dini. Lewat berbagi daging kurban, anak-anak belajar menyayangi sesama, menghormati perbedaan, dan tumbuh jadi pribadi yang peka sosial,” pungkas Suprianto.
Kegiatan seperti ini menjadi contoh konkret bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga soal nilai-nilai hidup yang perlu dibangun sejak bangku sekolah dasar.
️ Jurnalis: Pandhu