RADJA Bersuara: Rakyat Kecil Blitar Mengeluh, Jalan Rusak Tak Tersentuh, APBD Mengendap Rp420 Miliar

Ketua Rakyat Adil dan Jujur Amanah (RADJA) Kabupaten Blitar, Tugas Nanggolo Yudho Dilli Prasetyo alias Bagas.

BLITAR – HARIAN-NEWS.com – Suara kekecewaan warga Kabupaten Blitar makin keras terdengar. Mereka menilai pemerintah daerah abai terhadap kebutuhan dasar masyarakat kecil, sementara pembangunan jalan dan infrastruktur desa justru macet di tengah tahun anggaran.

Hingga akhir Agustus 2025, penyerapan APBD nyaris tak bergerak. Jalan desa rusak masih menganga, saluran irigasi terbengkalai, hingga pelayanan publik yang dinilai setengah hati. Ironisnya, anggaran miliaran rupiah justru tersisa mengendap.
Ketua Rakyat Adil dan Jujur Amanah (RADJA) Kabupaten Blitar, Tugas Nanggolo Yudho Dilli Prasetyo alias Bagas, menegaskan kondisi ini menyakitkan hati rakyat.
“Rakyat Blitar sedang menderita. Pemerintah seolah menutup mata. Pembangunan macet, pelayanan jalan di tempat, tapi pejabat justru sibuk pesta pora di momen Hari Jadi Kabupaten Blitar,” kata Bagas, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, macetnya penyerapan anggaran akan menimbulkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang tahun ini diperkirakan mencapai Rp420 miliar.
“Besarnya SILPA itu bukti uang rakyat tidak dipakai untuk kepentingan masyarakat, melainkan kembali jadi saldo tidur. Dampaknya, anggaran tahun berikutnya juga otomatis berkurang. Rakyat butuh bukti nyata, bukan seremonial penuh hura-hura,” tegasnya.

Bagas menilai sikap pemerintah saat ini menunjukkan kemalasan birokrasi dan abai pada penderitaan rakyat kecil. Ia juga mengingatkan bahwa kesabaran masyarakat ada batasnya.
“Selama ini rakyat Blitar masih sabar. Tapi kalau mereka sadar dan bersatu, bisa saja turun ke jalan menuntut haknya. Jangan tunggu rakyat marah besar. Pemerintah harus segera berubah, bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan diri sendiri,” pungkas Bagas.

JURNALIS ETOK
EDITOR TANU METIR