Prevalensi Stunting Tulungagung Anjlok ke 5,17%, Bupati Targetkan Zero Stunting”

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Pemerintah Kabupaten Tulungagung memperkuat komitmen percepatan penurunan stunting melalui Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Selasa (10/6/2025), di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.

Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menegaskan target “zero stunting” sebagai agenda prioritas. “Ini tekad kolektif berbasis data, bukan sekadar mimpi,” tegasnya di hadapan Tim Panelis Provinsi Jawa Timur dan pemangku kepentingan.

Capain Signifikan
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting Tulungagung turun drastis dari 13,7% (2024) menjadi 5,17% menurut data bulan timbang terbaru. “Ini buah sinergi pentahelix pemerintah, akademisi, media, bisnis, dan masyarakat,” jelas Gatut.

Strategi Terpadu
Pemkab mengalokasikan:
– 13,3% APBD 2024 (156 sub-kegiatan di 19 OPD)
– 15% Dana Desa untuk intervensi balita risiko stunting
– Rp152 miliar anggaran khusus 2025
Inovasi digital seperti SANTUN (Sistem Informasi Stunting Terintegrasi), SIKARISMA (layanan obat gratis), dan KEMAS IKAN (edukasi gizi) diperkuat untuk akurasi data dan layanan berbasis komunitas.

Peran Kunci Kader
Bupati menyoroti kontribusi 1.200 kader posyandu dan pendamping keluarga sebagai ujung tombak. “Mereka aktor utama keberhasilan ini,” ujarnya.

Payung hukum sedang disiapkan melalui Raperda Stunting dan integrasi indikator ke RPJPD/RPJMD. “Stunting bukan sekadar isu kesehatan, tapi investasi SDM unggul masa depan,” tandas Gatut.

(Pandhu/HN