
Mahmudi Kepala Desa Jabalsari
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Pemerintah Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat konektivitas antarwilayah sebagai penopang utama kegiatan ekonomi masyarakat.
Melalui program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang bersumber dari APBN sebesar Rp500 juta, desa setempat kini fokus membangun jalan penghubung antara Desa Jabalsari dan Desa Sumberdadi. Infrastruktur ini diyakini akan membuka akses ekonomi baru, terutama bagi petani dan pelaku usaha kecil di dua desa tersebut.
Kepala Desa Jabalsari, Mahmudi, menjelaskan bahwa lokasi pembangunan dipilih berdasarkan kebutuhan prioritas warga. “Ya itu sesuai kebutuhan masyarakat. PISEW ini memang untuk jalan usaha tani, baik warga Jabalsari maupun Sumberdadi. Jalur ini vital untuk mobilisasi hasil panen padi dan kegiatan pertanian lainnya,” terang Mahmudi saat ditemui di Balai Desa Jabalsari, Kamis (16/10/2025).
Jalur yang dibangun membentang dari selatan lapangan Desa Jabalsari (belakang SPBU) ke arah barat hingga batas Desa Sumberdadi. Jalan ini menjadi urat nadi transportasi hasil pertanian dan distribusi logistik antarwilayah.
Terkait penggunaan dana, Mahmudi menegaskan seluruh proses berjalan transparan dan sesuai prosedur. Sebagian besar dana digunakan untuk pembangunan fisik, sementara sebagian kecil untuk biaya operasional (BOP) dan pendampingan teknis. “Pencairannya juga tidak dalam bentuk tunai, melainkan ditransfer langsung kepada penyedia barang dan jasa agar bisa dilacak dan terhindar dari penyalahgunaan,” ujarnya.
Berbeda dari proyek kontraktual pada umumnya, pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan sistem pemberdayaan masyarakat melalui Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD). Warga dari dua desa dilibatkan langsung sebagai tenaga pelaksana di lapangan. “Kita kerjakan secara gotong royong. Ini bukan hanya proyek fisik, tapi juga upaya pemberdayaan ekonomi warga,” imbuh Mahmudi.
Sebelum pelaksanaan, lokasi pembangunan telah disurvei oleh tim pendamping pusat untuk memastikan kelayakan dan kesesuaian dengan standar teknis. “Insyaallah sudah sesuai, karena semua disurvei terlebih dahulu. Kalau tidak layak, pasti dialihkan ke lokasi lain,” jelasnya.
Pemerintah Desa Jabalsari juga telah membentuk tim pengawas dan tim pelaksana kegiatan (TPK) sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi publik. Saat ini, proyek tinggal menunggu proses penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) setelah musyawarah tahap satu dan dua selesai dilaksanakan.
Lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur, Mahmudi menilai program ini sebagai pondasi penguatan ekonomi desa berkelanjutan. Setelah jalan rampung, pemerintah desa berencana mengembangkan sektor pertanian, irigasi, dan UMKM sebagai tindak lanjut program. “Kalau jalannya bagus, irigasinya lancar, Insyaallah petani semakin makmur. Harapan kami ekonomi warga Jabalsari dan Sumberdadi terus meningkat,” ujarnya optimistis.
Mahmudi juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga hasil pembangunan agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang. “Kami ajak warga bersama-sama merawat. Kalau ada yang rusak, mari kita perbaiki bareng. Karena ini jalan untuk kepentingan kita semua,” tutupnya.
Jurnalis: Pandhu
Editor Tanu Metir