
TULUNGAGUNG, HARIAN- NEWS.com – Senam pagi merupakan kegiatan wajib yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan, “Senam Anak Indonesia Hebat” merupakan kegiatan baru bagi siswa di sekolah sebelum memasuki kelas untuk proses belajar.
Menindaklanjuti hal tersebut, di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dilaksanakan pelatihan “Senam Anak Indonesia Hebat” bagi guru PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) yang tergabung dalam wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada hari Selasa (11/2/25).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Tulungagung, Rahardi P. Bintara, agenda kegiatan MGMP PJOK SMP Kabupaten Tulungagung tidak terbatas pada peningkatan kompetensi dan kinerja guru PJOK.
“Dari beberapa rencana kegiatan tersebut, yang akan dilaksanakan memasuki semester 2 ini salah satunya adalah Pelatihan Senam Anak Indonesia Hebat bagi guru PJOK SMP se-Kabupaten Tulungagung,” kata Bintara.
Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh guru PJOK di wilayah kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap gerakan instruktur. Guru PJOK yang biasa ditunjuk untuk memimpin senam perlu mengetahui gerakan-gerakan Senam Anak Indonesia Hebat secara detail, agar ke depan mereka bisa memberi contoh kepada para siswa.
Untuk diketahui, Pusat Penguatan Karakter dan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah merilis video panduan senam ini dilengkapi dengan lagu dan hitungan.
Koreografi senam ini disusun oleh Sugito Adiwarsito dan Abdullah dari Balai Guru Penggerak Provinsi Banten. Senam Anak Indonesia Hebat mengajak siswa-siswi untuk melakukan gerakan olahraga dasar seperti berjalan di tempat, meregangkan tangan, dan menghentakkan kaki. Keseluruhan gerakan yang dilakukan sekitar 10 menit ini diharapkan bisa meningkatkan kebugaran siswa dalam mengikuti proses belajar.(red)