BOJONEGORO, HARIAN-NEWS.com – Bonsai merupakan seni memelihara tanaman atau pohon dalam pot dangkal. Seni tradisional asal Jepang tersebut mengutamakan keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah.
Pada umumnya, tanaman yang sering digunakan adalah sejenis pohon pinus. Adapun bentuk-bentuk bonsai sangat beragam, seperti tegak lurus, miring, sarung angin, sapu tegak, akar terjalin, dan lain sebagainya.
Pecinta bonsai yang tergabung dalam komunitas “Rumah Bonsai Indonesia” (RUBI) cabang Bojonegoro saat ini sedang melakukan ajang silaturahmi di MCM Hotel & Resto Bojonegoro. Kegiatan tersebut terdiri dari pameran bonsai yang menyuguhkan beragam jenis tanaman. Pameran bonsai tersebut berlangsung mulai 16-26 Juli 2022.
Harga yang ditawarkan masing-masing jenis bonsai sangat beragam, bahkan hingga ratusan juta. Hal ini sesuai dengan harga perawatannya yang cukup mahal. Salah satu bonsai yang menyita perhatian adalah jenis Santigi.
“Santigi adalah endemik pinggir laut dimana perawatan disesuaikan dengan ekologi aslinya, mulai dari panggaraman, semprot inteksida, bahkan saat musim penghujan perlakuannya juga berbeda,” ungkap Nanang sang pemilik bonsai yang ditawar ratusan juta.
Harga Bonsai ditentukan dari bentuk yang memiliki nilai seni tinggi, nilai seni bonsai itu ada pakemnya. “Pakem bonsai merujuk pada ekosistem aslinya, untuk mengikuti logika pohon di alam tersebut membutuhkan waktu yang lama dan proses yang tepat. Jadi tak heran jika bonsai memiliki harga yang tinggi,” imbuhnya.[RRW/RyMr]