
SEVILLE, HARIAN-NEWS.com —Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W. Kamdani, dipercaya menjadi Co-Chair Business Steering Committee dalam Konferensi Internasional Pembiayaan untuk Pembangunan ke-4 (FFD4) yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Seville, Spanyol, 30 Juni–3 Juli 2025.
Penunjukan tersebut menandai sejarah baru bagi dunia usaha Indonesia, khususnya sektor privat dari negara berkembang yang kini makin diakui kiprahnya di panggung global.
Shinta juga menjabat Co-Chair UN Global Investors for Sustainable Development (GISD) Alliance—aliansi pimpinan lembaga keuangan dan korporasi global bentukan PBB yang fokus menjembatani kesenjangan pembiayaan pembangunan berkelanjutan.
“FFD4 menjadi forum strategis yang membuka ruang bagi sektor usaha untuk tidak hanya didengar, tetapi ikut membentuk arah kebijakan pembiayaan pembangunan global,” ujar Shinta.
Suara Sektor Bisnis Makin Diperhitungkan
FFD4 mempertemukan kepala negara, lembaga keuangan internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk merumuskan solusi pembiayaan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Untuk pertama kalinya, FFD4 membentuk Business Steering Committee sebagai representasi resmi suara pelaku usaha dalam forum kebijakan global. Komite ini telah menghasilkan Communique yang menegaskan peran sektor swasta sebagai mitra arsitek dalam ekosistem pembiayaan berkelanjutan.
Terdapat lima fokus utama yang diangkat, yaitu:
1. Mendorong investasi swasta untuk pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui skema blended finance.
2. Membuka peluang investasi inklusif lewat kemitraan dengan pemerintah dan mitra pembangunan.
3. Memperkuat regulasi pembiayaan berkelanjutan.
4. Melakukan kajian fundamental atas regulasi keuangan yang ada.
5. Memperluas akses pembiayaan bagi pasar dan pelaku usaha inklusif, terutama UMKM.
Blended Finance Jadi Jembatan Kebutuhan Global dan Lokal
Shinta menegaskan pentingnya pendekatan pembiayaan yang tidak hanya bertumpu pada dukungan dana, tetapi juga membangun struktur pendukung yang memudahkan akses dan mengurangi risiko bagi pelaku usaha, terutama di negara berkembang.
“Emerging economies tidak hanya butuh lebih banyak dana, tapi juga sistem pendukung yang membuatnya benar-benar berdampak. Di sinilah peran blended finance menjadi sangat penting,” tegasnya.
Dalam sesi International Business Forum (IBF) yang menjadi bagian integral FFD4, Shinta tampil sebagai pembicara utama bersama Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez dan Sekjen PBB António Guterres.
Ia menyuarakan urgensi kolaborasi konkret dunia usaha dalam menciptakan sistem pembiayaan global yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan riil di lapangan.