BLITAR, HARIAN- NEWs.com – Ketua Regional III MAPI Saber pungli Jawa Timur menggelar sosialisasi bertajuk Si Duli (Sadar Pungli) di Kabupaten Blitar pada Minggu (1/12/2024).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya serentak di berbagai daerah di Indonesia dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya pungutan liar (pungli) dan pentingnya pemberantasan korupsi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Sutrisno, SH, Ketua MAPI Saber Pungli Regional III Jawa Timur, menyampaikan, sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk pungli terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
“Pungli adalah bentuk korupsi yang langsung merugikan masyarakat. Upaya melawan pungli harus dilakukan bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di depan Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro ini menarik perhatian masyarakat setempat.
Tim Saber Pungli membagikan brosur dan poster berisi informasi mengenai ciri-ciri pungli dan panduan melaporkannya. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat dalam menghadapi masalah pungli dan mencari solusi bersama.
Sutrisno menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai edukasi, tetapi juga sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Melalui edukasi ini, kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam melawan pungli,” ungkapnya.
Salah satu peserta, warga setempat yang menghadiri acara ini, mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya sosialisasi tersebut.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama untuk membuka mata masyarakat mengenai pentingnya pemerintahan yang bebas korupsi dan pungli,” katanya.
Para pakar hukum yang hadir juga memberikan pandangan positif. Mereka menyebutkan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat adalah kunci dalam pemberantasan pungli.
“Kegiatan ini sangat strategis karena melibatkan masyarakat langsung sebagai bagian dari solusi,” ujar salah satu pakar hukum yang ikut dalam acara.
Meski berjalan lancar, Sutrisno menyadari masih ada tantangan besar dalam upaya ini, seperti rendahnya keberanian masyarakat untuk melaporkan kasus pungli. Selain itu, stigma terhadap pemberantasan korupsi juga menjadi hambatan yang harus diatasi bersama.
Sutrisno menegaskan bahwa Tim Satgas Saber Pungli berkomitmen untuk terus melakukan edukasi.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Sosialisasi dan edukasi akan terus dilakukan untuk mengatasi tantangan ini,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan motivasi kepada masyarakat untuk tetap optimis dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari pungli.
“Hidup sehat tanpa korupsi, gratifikasi, dan pungli adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Melalui sosialisasi ini, Sutrisno bersama Tim mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum, untuk bersatu dalam gerakan anti-pungli.
“Kita semua memiliki peran. Jangan ragu untuk melaporkan setiap bentuk pungli yang Anda temui,” ujar Sutrisno.
Ia juga menekankan bahwa pungli bukan hanya merugikan individu, tetapi juga melemahkan fondasi pemerintahan. “Pungli adalah penyakit yang harus kita cegah dan basmi bersama-sama. Penting bagi kita untuk menyebarluaskan informasi mengenai bahaya pungli dan langkah melaporkannya,” katanya.
Ia berharap sosialisasi ini dapat menciptakan momentum positif dalam upaya pemberantasan pungli.
“Mari kita jaga integritas diri dan lingkungan kita, dimulai dari langkah kecil yang bisa kita lakukan setiap hari,” ajaknya.
Sebagai penutup, Sutrisno menegaskan bahwa kerja sama dan komitmen dari semua pihak menjadi kunci utama dalam pemberantasan pungli.
“Ingat, tindakan kecil kita dapat membawa dampak besar dalam menciptakan Indonesia yang bersih dari pungli,” pungkasnya.
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan proaktif dalam melawan pungli demi masa depan bangsa yang lebih baik.(etok