160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Karyawan Pabrik Sepatu Rembang Dianggap Jadi Biang Kemacetan di Pagi Hari

REMBANG, HARIAN-NEWS.com – Karyawan pabrik sepatu Rembang dianggap jadi biang kemacetan di pagi hari. Serapan tenaga kerja dari Industri Padat Karya di Rembang dinilai membawa dampak negatif pada aspek lalu lintas.

Bahkan, karena saking ramainya, pernah ada sekolahan yang sampai mengundurkan jam masuk belajar. Hal itu terjadi lantaran siswa-siswi kesulitan menyebrang jalan akibat kemacetan.

Industri padat karya di Rembang bisa ditemui di Jalan Rembang-Pamotan. Lalu lintas di sekitar nampak padat bahkan hingga menimbulkan kemacetan di pagi hari. Khususnya, saat jam masuk kerja pekerja pabrik.

Selain melintasi jalan tersebut, para pekerja juga melewati jalan Desa Sridadi. Rata-rata karyawan yang melintas di sana ialah karyawan dari arah Blora.

750 x 100 AD PLACEMENT

Jalan desa sendiri memiliki lebar sekitar lima meter. Sehingga, lalu lintas nampak sangat padat. Subandi, yang juga menjadi Sekretaris Desa (Sekdes) Sridadi menilai, meski ada kepadatan, sampai saat ini pihaknya mengaku belum ada dampak kerusakan infrastruktur yang berarti.

Namun, ia berharap ada pelebaran jalan. Mengingat, untuk menuju pabrik, jika lewat jalan Sridadi menempuh jarak sekitar dua kilo meter. Biasanya kepadatan lalu lintas terjadi sekitar pukul 07.00.

”Itu sulit miyake (mengurainya, Red). Ya, karena jam masuk karyawan berbarengan dengan aktivitas warga lainnya,” katanya.

Bahkan, kata Subandi, pernah ada sekolah yang menunda jam masuk. Sambil menunggu lalu lintas lengang. Karena siswa-siwi tidak bisa menyebrang. Sekolah itu berada di sekitar persimpangan jalan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Jika dari jalan Desa Sridadi akan tembus ke Jalan Rembang-Pamotan. Di sekitaran situ, ada sekolah dasar. ”Anak sekolah tidak bisa nyebrang. Sampai sekitar 07.30 – 08.00 baru dimasukkan,” katanya.

Terpisah, beberapa waktu lalu juga terjadi kecelakaan yang melibatkan karyawan pabrik. Bahkan, hingga tewas. Menanggapi itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz telah memberikan usulan adanya bus antar jemput karyawan.

Ia menilai dengan fasilitas tersebut bisa lebih efisien dalam hal transportasi pekerja. Sehingga, operasional pabrik bisa berjalan lancar.

”Alangkah lebih bijak, jika pabrik bisa menyediakan dan menyampaikan terkait fasilitas tersebut. Agar potensi kemacetan dan kecelakaan bisa diminimalisir,” ujarnya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !