Jumlah Penderita Pnemonia Tinggi, Dinkes Tulungagung Himbau Warga Jaga Imun

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Jumlah penderita Penemonia akibat peradangan paru-paru yang disebabkan insfeksi dari Januari – Agustus 2023, di Kabupaten Tulungagung mencapai 1649 orang.

Hal itu sangat dipengaruhi perubahan musim, yang dari awal tahun hingga saat ini Kabupaten Tulungagung mengalami musim pancaroba. Dan penyakit yang perlu diwaspadai adalah ISPA ( infeksi saluran pernafasan ) batuk disertai flu, dan pnemonia.

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang umum dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad, M.MRS melalui kabid P2 ( Pencegahan dan pengendalian Penyakit ) Dr. Desi Lusiana Wardani,M.kes menyampaikan Penderita Ispa (infeksi saluran pernafasan ) dan pnemoni disertai batuk dan pilek total dari januari sampai agustus 1649 penderita untuk balita, usia 6 hingga 9 tahun berjumlah 434 penderita, usia 9 sampai 60 tahun ada 599 penderita dan lebih dari 60 tahun ada 228 penderita.

Untuk pencegahan,  Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung himbau masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan bila ada tetangga yang terkena flu untuk memakai masker dan menjaga jarak.

Dan bagi penderita  pnemoni memang harus ada penanganan khusus utamanya untuk anak balita.

” Tadi ada laporan masyarakat ada sekolah yang mayoritas kena flu, jadi diharapkan puskesmas lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat”.

Kaitan Pengobatan pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Pneumonia akibat infeksi bakteri akan ditangani dengan obat antibiotik. Dokter juga dapat memberikan obat pneumonia lain untuk meredakan gejala batuk, demam, atau nyeri.

Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya menjalani vaksinasi, menjaga kebersihan diri, misalnya rajin mencuci tangan dan tidak menyentuh hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci, dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.