Janji Perbaikan Jalan Bupati Tulungagung Mulai Terwujud, Publik Tunggu Bukti Nyata di Akhir Tahun

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Janji Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo dan wakilnya Ahmad Baharudin untuk memperbaiki jalan rusak mulai menampakkan hasil. Sejumlah ruas jalan telah dikerjakan, meski masih banyak catatan terkait serapan anggaran dan keterlambatan pengerjaan proyek.

Dalam tujuh bulan pertama kepemimpinan mereka, Pemkab Tulungagung mencatat ada 54 proyek infrastruktur jalan yang digarap. Rinciannya, 13 paket rekonstruksi, 16 pemeliharaan berkala, serta 25 pembangunan baru.

Beberapa ruas yang sudah bisa dinikmati warga di antaranya Mojosari–TPA Segawe dan Segawe–Penjor.
“Alhamdulillah, progres perbaikan jalan berjalan bagus. Kami terus bekerja keras agar janji kampanye bisa terwujud,” kata Gatut seusai membuka Festival Literasi Daerah 2025, Selasa (16/9).

Tambahan dana dari pusat melalui Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) sebesar Rp22 miliar difokuskan untuk ruas Boyolangu–Campurdarat dan Campurdarat–Sawo. Sementara itu, Pemprov Jawa Timur turut memperbaiki ruas Bandung–K-Cunk Motor. Namun, jumlah bantuan tersebut jauh dari pengajuan Rp50 miliar yang diminta Pemkab.
“Meski belum penuh, kami tetap syukuri bantuan ini karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ujar Gatut.

Anggaran Besar Belum Terserap
Di balik capaian tersebut, terdapat persoalan serius soal anggaran. Sekitar Rp70 miliar dari APBD Perubahan 2025 belum terserap. Pemkab beralasan, proses perencanaan dan tender membutuhkan waktu hingga 2,5 bulan.
“Bukan karena ingin ada SILPA. Proyek yang belum selesai akan dilanjutkan awal 2026,” tegas Gatut, menepis kritik publik yang menilai Pemkab setengah hati memperbaiki jalan rusak.
Menurutnya, masyarakat hanya perlu menunggu hasil di penghujung tahun. “Kami sudah bekerja maksimal. Hasil nyata akan terlihat akhir 2025. Semua butuh proses,” imbuhnya.

Publik Menunggu Pembuktian
Meski sejumlah ruas jalan sudah diperbaiki, janji besar pembangunan infrastruktur masih terus diuji. Publik menanti, apakah akhir tahun nanti benar-benar ada perubahan signifikan, atau sekadar deretan klaim keberhasilan di atas kertas.

Jurnalis: Pandhu
Editor Tanu Metir