
JEPARA, HARIAN-NEWS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengupayakan agar antrean pembeli pertalite tak lagi mengular dengan mengajukan tambahan stok.
Saat ini, surat pengajuannya masih diproses. Tinggal menunggu tanda tangan bupati Jepara untuk dikirim ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Ada indikasi disetujui BPH Migas.
Namun, terkait jumlah besarannya, belum bisa dipastikan. Pemkab Jepara sendiri dalam hal ini berencana mengajukan tambahan stok BBM jenis pertalite sebesar 15 ribu kiloliter.
”Sudah ada sinyal (disetujui BPH Migas). Kami diminta mengusulkan secepatnya. Sebab, hendak ada evaluasi triwulan II semua kabupaten dan kota. Mumpung ada itu, kami diminta memasukkan (pengajuan tambahan stok pertalite),” terang Kepala Subbag Perekonomian dan Sumbed Daya Alam (SDA) Kabupaten Jepara Heru Sutamaji.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Kabupaten Jepara dalam beberapa hari terakhir harus rela mengantre bila ingin membeli BBM jenis pertalite. Diduga adanya pengurangan stok pertalite membuat antrean di beberapa SPBU mengular.
Kuota pertalite yang diterima Kota Ukir tahun ini jauh berkurang dibanding tahun lalu. Pada 2021 stok pertalite Jepara mencapai 81 ribu kiloliter. Sedangkan tahun ini, hanya 66 ribu kiloliter. Dengan begitu, pemkab mengajukan kenaikan agar jumlah yang diterima sama dengan tahun kemarin.
Antrean itu juga disebabkan kenaikan harga pertamax. Jarak harga antara pertamax dengan pertalite mencapai Rp 5 ribu. Itu membuat masyarakat yang semula menggunakan pertamax beralih ke pertalite.