160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Ijazah Berangkat Haji untuk Peserta Rakerwil IMO Jawa Timur dari KH. Romadhon

Ijazah Berangkat Haji untuk Peserta Rakerwil IMO Jawa Timur dari KH. Romadhon

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Peserta Rapat Kerja Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Provinsi Jawa Timur mendapat ijazah naik Haji dan Umroh dari KH. Romadhon Sukardi pada rangkaian Raker IMO Jatim di Tulungagung, Kamis, I Juni 2023, bertempat di Meeting Room Sulthan Guest House dan Resto.

Sebelum pemberian ijazah oleh KH. Sukardi Romadhon yang kini mengasuh Pondok Pesantren di Gringging, Kediri itu disampaikan, mengulang cerita dari H. Zarkasi wartawan senior di Kediri, Tulungagung  yang telah melaksanakan ibadah Haji dan Umroh itu.

Ceritanya H. Zarkasi yang juga kawan sejak tahun 1982, pernah mendapatkan ijazah dari Yai Romadlon beberapa waktu lalu, hingga akhirnya bisa berangkat haji dan umroh.

Akhirnya menguatkan Yai Romadhon untuk memberikan ijazah ibadah haji dan umroh pada peserta Rakerwil DPW IMO Indonesia Jatim hari itu.

750 x 100 AD PLACEMENT

Diawali, saya juga dulunya pada Tahun 1993 dapat ijazah dari Kiai Zaki Ghufron Pengurus PW NU Jawa Timur, satu Ayat QS. Al-Qosos ayat 85.

Dik Romadhlon apa sudah pernah haji? “ Kok mikir haji Yai, saya dereng kerja, ini masih khidmad bantu-bantu di kantor PW NU Jawa Timur,” kata Yai Romadhon.

Diceritakan Yai Romadhon,”Kok mikir haji, saya masih jadi kontraktor, maksudnya kos selalu pindah dari rumah kontrakan yang satu ke rumah kontrakan lainnya. Dan makan saja masih kebingungan, masa bisa naik Haji, Kiai,.”

Dijawab oleh Kiai Zaki Ghufron, jangan seperti Dik Romadhlon, naik haji itu tidak harus sugih (kaya), dengan gratis juga bisa, asalkan kita mau minta pada Allah, dengan melakukan amalan-amalan agar doa kita terkabul.

750 x 100 AD PLACEMENT

Masih kata Yai Romadhlon, saat itu, saat itu biaya haji masih senilai dengan 20 ekor sapi setara dengan 1 hektar tanah. Akhirnya saya ceritakan ke istri. “ Dijawab oleh istri kok mikir haji, kos saja masih belum bisa bayar penuh setahun.” Saya maklum karena saat itu saya juga kerja yang bayarannya hanya Rp 20 ribu, jadi wartawan di Surabaya.

“Dan akhirnya saya diberikan ijazah oleh Kiai Zaki Ghufron, alhamdulillah tidak sampai satu tahun akhirnya tahun 1994, saya bisa berangkat haji setelah mendapatkan hadiah untuk wartawan dari Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman, yang disampaikan Cak Anam (KH. Khoril Anam),Ketua Ansor Jatim dan juga wartawan tempo dan suara indonesia), dengan menawari setelah menanyakan mau naik haji apa tidak?,  dan saya mau menerimanya.

Untuk itulah hari ini saya ingin berbagi pada para sahabat IMO Indonesia yang hadir disini,” kata Yai Romadlon yang saat itu juga Pengurus NU Jawa Timur masanya KH, Hasyim Muzadi, Profesor KH. Ali Maskhan Musa.

Selanjutnya, saat naik haji saya ketemu dengan para Kiai sepuh dan tokoh nasional, dan diberikan ijazah yang sama. Bahkan diminta untuk menulis di Makkah agar setelah pulang haji, segera bisa berangkat lagi untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh lagi, dan itu saya ikuti semua.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Hingga akhirnya, alhamdulillah sampai saat ini saya sudah beberapa kali naik haji dan umroh,” kata Yai Romadhon.

Terakhir, akhirnya ijazah disampaikan oleh Yai Romadhon diikuti oleh seluruh peserta rakerwil IMO Indonesia Jawa Timur. Dan untuk lebih konritnya akan disampaikan melalui WA grup yang akan dikirim ke Ketua DPW IMO Jatim Arief Gringsing.

 

 

 

 

 

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !