SEMARANG, HARIAN-NEWS.com – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membuka posko untuk mengamankan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Untuk memudahkan itu, Ganjar juga menggerakkan Jogo Ternak.
Ganjar mengatakan data terakhir dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng tercatat total ada 8.286.534 ekor hewan ternak nilainya setara Rp 43,749 triliun. Dari jumlah tersebut, hewan ternak yang positif PMK sebanyak 264 ekor.
”Ini ternak terduga suspek dari beberapa daerah. Kami komunikasi juga dengan Jawa Timur. Kami juga melihat data di Aceh, di NTB, ternyata tinggi-tinggi. Dan kita posisinya di bawah 10 ribu ya, ada 8 ribuan,” kata Ganjar saat ditemui di Gradhika Bhakti Praja, Senin (6/6).
Laporan dari Disnakkeswan yang diterimanya pagi tadi, pengobatan terus dilakukan pada 8.246 hewan ternak yang suspek PMK. Beberapa upaya dilakukan sebagai langkah penanganan cepat wabah PMK ini. Salah satunya membentuk posko tersebar di seluruh daerah.
“Ini saya minta agar diimplementasikan sampai ke tempat yang mudah dijangkau termasuk nomor wa, nomornya 082111087606. Itu biar disebarkan,” ujarnya.
Selain itu, Ganjar juga menggandeng kepolisian dan Satgas Pangan untuk mengatur lalu lintas hewan ternak antardaerah. Harapannya bisa mengontrol pergerakan dan menekan penyebaran wabah PMK.
Selanjutnya Ganjar pun membentuk gerakan Jogo Ternak. Tujuannya untuk mendampingi peternak dan hewan ternak yang terkena PMK.
”Nanti akan ada komunitas yang kita sebut sebagai bolo ternak. Agar mereka semuanya bisa mendampingi dan saya minta untuk kerja sama dengan perguruan tinggi dan komunitas bisa membantu pergerakannya,” tegasnya.
Terlepas dari upaya-upaya itu, Ganjar mengimbau seluruh daerah untuk disiplin melaporkan perkembangan kondisi PMK-nya. Surat edaran untuk kepala daerah juga tengah disiapkan Ganjar, terkait pengawasan pasar hewan.
“Sekarang yang ada kita minta lapor dan kita terjunin tim kita kasih obat desinfektan. Kita coba atur lalu lintasnya, jadi obat sedang kita siapkan, vaksin mungkin pertengahan bulan ini jadi dari kementerian dan kami udah lapor beberapakali dengan pak menteri dan dukung penuh untuk itu,” tandasnya.