

KABUPATEN MALANG, HARIAN-NEWS.com — Bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Malang terhadap layanan kesehatan kembali ditegaskan Bupati HM Sanusi. Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wiyono, Bupati Sanusi menjenguk seorang anak berinisial NHA (7), warga Kecamatan Bululawang, yang tengah dirawat akibat penyakit langka Hidrosefalus di RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa (18/11/2025).
Kunjungan tersebut, menurut Sanusi, menjadi bukti bahwa pemerintah hadir memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan khusus. “Kunjungan hari ini untuk melihat langsung kondisi anak yang memerlukan bantuan. Kami pastikan BPJS-nya sudah ter-cover,” ujarnya.
Bantuan Berkelanjutan hingga Penanganan Medis Terbaik
Dalam kesempatan itu, Bupati Sanusi juga menyerahkan bantuan biaya pengobatan secara pribadi. Selain itu, ia memastikan dukungan pembiayaan berkelanjutan melalui Baznas Kabupaten Malang serta skema Jamkesda jika masih terdapat kebutuhan tambahan.
“Ada biaya-biaya tambahan yang dibantu dari Baznas dan Bupati. Bila masih kurang, akan dibantu dari Jamkesda,” jelasnya.
Tak hanya soal pembiayaan, pemerintah daerah juga memastikan penanganan medis terbaik bagi NHA. Bahkan, menurut Sanusi, RSSA telah bekerja sama dengan pihak luar negeri untuk memperdalam keahlian terkait penyakit langka seperti Hidrosefalus. “Secara profesional sudah dilakukan. Penanganannya nanti juga bekerja sama dengan Jerman untuk penguatan ilmu agar kasus seperti ini bisa ditangani lebih optimal ke depan,” katanya.
Dorong Pencegahan dan Dukungan Pemerintah Pusat
Sanusi menegaskan bahwa penanganan penyakit langka tidak hanya berhenti pada tindakan kuratif, tetapi juga penguatan upaya deteksi dini. Ia mendorong agar rumah sakit dapat menemukan pola pencegahan sehingga kasus dapat diminimalkan.
“Saya berharap dari RSSA ini nanti bisa ditemukan pencegahan secara dini. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tuturnya.
Sanusi juga menyampaikan rencana mengajukan dukungan pemerintah pusat mengingat kasus Hidrosefalus tergolong jarang ditemukan dan membutuhkan penanganan komprehensif. “Melalui dinas kesehatan, kami akan meminta bantuan pemerintah pusat. Kalau kasus ini semakin banyak, negara harus hadir memberikan solusi,” tegasnya.
Menurutnya, hak masyarakat atas kesehatan harus dijamin negara, sebagaimana penanganan stunting yang kini menjadi isu nasional.
Penjelasan Medis dari RSSA Malang
Direktur RSSA Malang, dr. Mochamad Bachtiar Budianto, menjelaskan bahwa Hidrosefalus merupakan kondisi akibat gangguan penyumbatan cairan otak. “Cairan pada saluran otak semakin lama semakin besar sehingga menekan jaringan otak, membuat pertumbuhan terganggu,” terangnya.
Pihak rumah sakit memastikan bahwa penanganan intensif terus diberikan sesuai protokol medis terbaik.
Jurnalis: Teguh
Editor: Arief Gringsing
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau !