BANGKALAN, HARIAN-NEWS.com – Tongkos merupakan nama salah satu jenis udeng khas Madura barat. Tongkos ini tercipta pada masa Panembahan Sedhomukti (Raja ke VIII Madura) dimana penciptaannya diilhami oleh sepasang Mintuno dan Blankas.
Mintuno dan Blankas adalah sepasang hewan purba yang masih dilestarikan hingga kini, sepasang hewan ini sangat lah setia sampai mati, jika salah satunya mati maka pasangan yang lain juga akan ikut mati, demikianlah salah satu kesetiaan yang menjadi salah satu ciri khasnya.
Tongkos terbuat dari kain batik, yang berhasil dibentuk sedemikian rupa membentuk sebuah tutup kepala khas dengan dua ekor melebar kesamping dibelakangnya
Tim Harian-news berhasil menemui salah satu pengrajin Tongkos yang dikenal sangat berkualitas dengan brand nya CAKRA IXan, salah satu pengrajin Tongkos yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Bangkalan.
Pengrajin ini sudah lama menekuni kerajinan Tongkos, diperkirakan beliau mulai merambah dunia ini sejak 2017 an dan pelanggannya selain di seluruh Madura, tak terhitung juga yang berasal dari Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, bahkan sampai ke luar negeri.
Mirisnya kerajinan ini belum pernah mendapatkan sentuhan apapun dari Desa setempat, bahkan disinyalir aparatur desa tidak tahu jika ada pengrajin dan pelestari budaya di daerahnya.
Berkat diterbitkannya Surat Edaran Bupati Bangkalan tentang instruksi pemakaian Tongkos kepada seluruh ASN maupun THL di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, membuat para ASN dan THL berbondong-bondong menyerbu para pengrajin Tongkos di Kabupaten Bangkalan, termasuk pengrajin di Dusun Pelinggian Barat ini.
Dampaknya sangat signifikan, Sampai berita ini berhasil kami himpun, pesanan sudah mencapai 1500 an tongkos lebih.
“Tongkos ini dalam proses pembuatannya masih manual. Sementara ini kami menutup permintaan pembuatan Tongkos sampai para tim kami ini bisa bergerak lebih cepat dan menambah beberapa tim baru lagi.” tutur Agus, salah satu personal Tongkos Cakra IXan.
Agus berharap kedepannya pemerintah bisa menfasilitasi para pengrajin Tongkos ini agar dapat lebih berkembang lagi dan menjadi ikon atau identitas budaya madura khususnya Bangkalan
“Kami dari tim Tongkos Cakra IXan berharap masyarakat Madura khususnya Bangkalan bisa lebih mengenal tongkos sebagai aset budaya leluhurnya. Sehingga masyarakat bisa lebih bangga saat mengenakannya. Bukan hanya karena adanya aturan perda tersebut, tapi lebih karna inilah budaya masyarakat madura. Jangan sampai budaya kita dicaplok dan dibanggakan orang lain.” tutur Agus. (roel/RyMr)