SURABAYA, HARIAN- NEWS.com – Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH. Imam Mawardi Ridlwan pada Sabtu (13/7/2024) menuturkan kaum muslimin sebaiknya menjemput nafahaat di hari ‘Asyuro, yaitu hari kesepuluh bulan Muharom.
“Hari itu sangat istimewa. Rasululloh sholalloh alaihi wassalam mengutamakan tercantum dalam hadits yang bersumber shohabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
Hari Asyuro’ merupakan hari ke 10 Muharrorn. Muharrom itu bulan mulia. Tidak diperkenankan berperang dan menumpahkan
darah di dalamnya. Itulah yang dikenal dengan sebutan syahrulloh yaitu bulannya Alloh Ta’ala.
Kadang disebut pula bulan Al
Ashom yaitu yang bulan tuli. Maknanya saat di bulan tersebut tidak ada dentingan senjata.
Sepuluh Muharom Nabi Adam diturunkan ke dunia, dan Alloh Ta’ala
menerima taubatnya. Tanggal tersebut juga diterima taubat kaum Nabi Yunus,
“Aku tidak pernah melihat Rasululloh sholalloh alaihi was salam begitu menjaga keutamaan satu hari di atas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (yaitu hari ‘Asyuro) dan bulan yang ini (yaitu bulan Ramadhan).”
(HR. Bukhari-Muslim). Maka kita meneladani dengan mengutamakan hari Asyuro,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, cara menjaga keutamaan hari ‘Asyuro yaitu berpuasa, menyantuni anak yatim, memperbanyak bersedekah, memberi nafkah lebih pada istri dan membaca wirid istighfarot. pada hari tersebut.
“Kisah Rasulullah shallallahu alaihi was salam sebagaimana dituturkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, tatkala Nabi Muhammad sholalloh alaihi was salam sampai di Kota Madinah. Beliau menyaksikan orang-orang Yahudi berpuasa ‘Asyuro, mereka mengatakan, “Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun.”
Selanjutnya Rasulullohu sholalloh alaihi was salam bersabda kepada para sahabat, “Anda lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang Yahudi), karena itu berpuasalah”. (HR. Bukhari).
“Semangat mengamalkan hadist riwayat Imam Bukhori tersebut, maka kita siap diri untuk puasa Asyuro yaitu 10 Muharom. Manfaatnya akan menebus dosa kita setahun. Adakah kendala sehingga kita tidak mengambil kesempatan terbaik ini?
Kita sambut nafahat sepuluh Muharom riang gembira, tulus ikhlas dan berungguh-sungguh. Semoga kita beruntung mendapat hembusan nafahat sehingga kita
tiada merugi selamanya,” tutup Abah Imam.kita beruntung mendapat hembusan nafahat sehingga kita
tiada merugi selamanya,” tutup Abah Imam.