160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Anang Mustofa, Kades Visioner yang Ubah Wajah Kendalbulur Lewat Potensi Lokal

Foto : Anang Mustofa Kepala Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, kini menjelma menjadi salah satu desa percontohan pembangunan berbasis potensi lokal. Di balik transformasi pesat tersebut, terdapat sosok Anang Mustofa, S.E., Kepala Desa Kendalbulur yang dikenal visioner, inovatif, dan dekat dengan masyarakat.

Saat ditemui di Balai Desa Kendalbulur pada Kamis (5/6/2025), Anang Mustofa membeberkan strategi dan kunci sukses yang mengantarkan desanya menjadi sorotan publik.

Dari sektor pertanian, peternakan, hingga pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, semua dijalankan dengan pendekatan partisipatif dan berbasis potensi lokal.

750 x 100 AD PLACEMENT

Pemetaan Potensi, Fondasi Awal Kemajuan
“Langkah awal kami adalah mengidentifikasi persoalan serta memetakan potensi desa. Setelah potensi terpetakan, kami intervensi dengan program-program yang tepat sasaran,” ujar Anang.

Sektor pertanian dikembangkan dengan optimalisasi lahan basah untuk tanaman padi serta budidaya kebun yang selektif. Sementara itu, sektor peternakan fokus pada budidaya kambing, yang dinilai paling sesuai dengan kondisi lingkungan Kendalbulur.
“Sektor peternakan ayam tidak cocok karena menimbulkan bau dan polusi. Maka kami bentuk kelompok ternak kambing per RW dengan dukungan dana desa,” jelasnya.

Kini, lebih dari 200 kepala keluarga aktif mengelola ternak kambing, yang turut meningkatkan taraf ekonomi dan kualitas SDM warga.

Nangkula Park: Ikon Baru, PAD Meningkat
Melihat letak geografis yang strategis, Anang dan tim desa menyulap lahan pertanian menjadi kawasan wisata edukatif bernama Nangkula Park.

750 x 100 AD PLACEMENT

Wahana ini tidak hanya menjadi destinasi favorit warga lokal dan luar daerah, tetapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan membuka lapangan kerja baru.
“Dari yang awalnya hanya lahan pertanian biasa, sekarang jadi ikon wisata desa. Ini bukti bahwa jika dikelola serius, potensi lokal bisa jadi kekuatan ekonomi,” ujarnya.

Sinergi Lembaga dan Partisipasi Warga
Keberhasilan program desa tidak lepas dari sinergi dengan lembaga desa seperti BPD, LPM, PKK, serta para tokoh masyarakat. Menurut Anang, komunikasi dan transparansi menjadi kunci.
“Tanpa kolaborasi, pembahasan anggaran hingga pelaksanaan program tidak akan berjalan lancar,” tegasnya.

Warga juga dilibatkan langsung dalam setiap tahapan, termasuk dalam penyaluran bantuan sosial dan pengembangan UMKM. Tercatat, lebih dari 50 pelaku usaha perempuan telah mendapatkan pelatihan branding dan pemasaran produk.
“Kami punya kelompok UMKM ibu-ibu yang aktif memproduksi jajanan, kerajinan, dan produk rumahan lainnya. Semua kami fasilitasi lewat pelatihan dan pendampingan,” tambahnya.

SDM Jadi Tantangan, Solusinya Kolaborasi
Anang mengakui bahwa peningkatan kapasitas SDM, khususnya dalam pengelolaan wisata, menjadi tantangan tersendiri.
“Kebanyakan warga berlatar belakang petani. Maka kami libatkan mitra seperti BRI melalui program Desa BRILiaN dan Astra melalui Kampung Berseri Astra (KBA) untuk memberikan pelatihan dan pendampingan,” jelasnya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Tak hanya itu, desa juga aktif menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi demi meningkatkan kapasitas pelaku usaha dan aparatur desa.

Fokus ke Depan: Penguatan Lembaga dan Kualitas SDM
Ke depan, Anang menargetkan penguatan lembaga desa seperti PKK, LPM, RT, RW, dan Posyandu.
“LPM akan kami dorong seperti Bappeda versi desa, membantu merancang program pemberdayaan. Posyandu kami jadikan ujung tombak pelayanan kesehatan warga. Sementara PKK akan kami libatkan lebih jauh dalam mendampingi UMKM,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif, inovatif, dan berakar pada potensi lokal, Desa Kendalbulur terus menapaki jejak sebagai desa mandiri dan inspiratif. Sosok Anang Mustofa menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan yang berpihak pada rakyat mampu menciptakan perubahan besar dari desa.

Jurnalis: Pandhu |
Editor: Tanu Metir

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !