BOJONEGORO, HARIAN-NEWS.com – Semenjak Presiden Joko Widodo mengumkan kenaikan harga BBM subsidi dan non subsidi, sejumlah masalah pun mulai muncul. Hal itulah yang dirasakan pedagang sembako di Pasar Krempyeng Ngumpakdalem, Dander, Bojonegoro (16/09/22)
Sejumlah harga komoditas dapur mengalami kenaikan dan dampak sepi pembeli. Seperti diakui Lastri, pedagang sayur di Pasar Krempyeng.
“Harga semua naik. Bisa dikatakan naik 50% karena kondisinya sepi pembeli,” tuturnya
Kenaikan bukan dari pihaknya yang memulai, melainkan dari lokasi pemasok sudah menaikkan bahkan sebelum pengumuman BBM naik.
“Kami berharap bantuan dari pemerintah segera turun agar pedagang kecil tidak kesesahan seperti ini,” tambah pedagang lainnya.
Ia mencontohkan harga cabai yang biasanya Rp. 60.000,00 per kg, naik drastis hingga Rp. 100.000,00 per kg.
Selain pedagang cabai, Maimunah pedagang telur juga mengeluh. Ia turut prihatin terhadap kondisi pedagang kecil saat ini.
“Akibat BBM naik, pembeli ikut sepi. Barang-barang lainnya juga ikut mahal. Sudah lebih dari satu pekan belum ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.