160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

97 Bangkai Kambing Terindikasi PMK Ditemukan di Sungai Semarang

SEMARANG, HARIAN-NEWS.com – Sebanyak 97 bangkai kambing ditemukan di Sungai atau Kali Serang, Dusun Pamotan, Susukan, Kabupaten Semarang. Kambing-kambing yang mati tersebut berasal dari Sumatra dan terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Puluhan bangkai kambing itu ditemukan warga pada Selasa (21/6) pagi. Warga kemudian melapor polisi.

Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika mengatakan pihaknya mendalami siapa pemilik kambing-kambing itu.

“Saat ada laporan dibuangnya bangkai ternak di salah satu sungai daerah Susukan, tim kami langsung bergerak cepat dan alhamdulillah kita dapatkan satu orang yang membantu membuang bangkai,” kata Yovan kepada wartawan di Kabupaten Semarang, Rabu (22/6/2022).

750 x 100 AD PLACEMENT

“Sementara masih satu, infonya ada tiga orang, masih kita dalami termasuk siapa yang menyuruh, identitasnya ada tapi masih kita dalami,” sambung Yovan.

Ia menjelaskan, awalnya kambing-kambing itu diangkut oleh ekspedisi dari Sumatra, namun di tengah jalan ternak itu mati. Kemudian dari pengangkut ternak meminta rekannya untuk membuang bangkai yang jumlahnya 97 ekor.

“Jadi info awal yang kami dapat saat ini yang meminta adalah seperti jasa ekspedisi yang mengangkut ternak dengan truk, dua unit dari Sumatra, akhirnya minta tolong karena yang diangkut ini sudah jadi bangkai. Minta tolong rekannya yang ada di wilayah Tengaran untuk membuang bangkai itu. Total 97 ekor,” jelas Yovan.

Saat ini pria yang diamankan tersebut masih dimintai keterangan. Dia yang dimintai tolong untuk membantu membuang bangkai kambing itu dan mendapat upah.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Hanya dapat upah Rp 100 ribu,” ungkap Yovan.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu mengatakan kambing yang mati dan bangkainya ditemukan di Kali Serang, Pamotan, itu terindikasi PMK. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan dokter hewan.

“Iya, berdasarkan pemeriksaan klinis dari dokter hewan terdapat tanda-tanda terindikasi PMK,” katanya saat dihubungi, Rabu (22/6).

Pihaknya kini tengah menyelidiki kemungkinan penularan virus PMK melalui air sungai.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Informasi dari paramedik terkait virus (PMK) ini, kalau di air bisa bertahan 40 hari. Yang dikhawatirkan air kan mengalir masuk lahan pertanian. Khawatir ada rumput yang digunakan sebagai pakan ternak. Tapi mudah-mudahan tidak,” jelas Wigati kepada wartawan, Kamis (23/6).

Puluhan bangkai kambing itu sudah dievakuasi dan dikubur petugas. Sementara itu sampel sudah diambil oleh pihak Kementerian Pertanian untuk dilakukan uji klinis di laboratorium.

“Jadi pada saat pengambilan sampel dilakukan Kementerian dari Direktorat Kesehatan Hewan, sampai malam. Itu kan ternak yang sudah dikubur digali kemudian diambil sampel semacam swab di dalam mulut. Kemudian investigasi dilakukan uji klinis, sampai hari ini belum dapat info hasil dari sampel,” jelasnya.

Kini, pihaknya juga fokus sosialisasi ke masyarakat agar melapor jika hewan ternaknya terindikasi PMK.

“Kami tetap melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak untuk memelihara ternaknya dengan baik, perawatan, pemeliharaan, kebersihan kandang pemberian vitamin. Jika ada yang terindikasi PMK agar segera melapor ke puskeswan setempat,” imbuh Wigati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !