

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Pagi yang sejuk di halaman Pesantren Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (10/11/2025), terasa khidmat dan heroik. Suara lantang siswa SD, SMP, SMA, SMK dan Ustad, Ustadzah berpadu dengan lantunan lagu perjuangan seperti Gugur Bunga, Maju Tak Gentar, Surabaya 45, dan Tanah Airku, menambah suasana peringatan Hari Pahlawan 2025 semakin menggetarkan hati.
Upacara berlangsung dengan tertib dan penuh semangat. Inspektur upacara kali ini adalah Pengasuh Pesantren Al Azhaar, KH. Imam Mawardi Ridlwan, yang dengan kharismatik memberikan pesan mendalam tentang makna kepahlawanan di era modern.
“Pahlawan masa kini adalah mereka yang memantapkan ibadahnya dengan Istiqomah, mampu membentengi diri dari arus globalisasi dan derasnya informasi yang menumpulkan semangat generasi muda,” tutur KH Imam Mawardi dalam amanatnya.

Kyai Imam menegaskan, di tengah dominasi teknologi, generasi muda harus membenamkan diri untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak menjadi korban informasi yang menyesatkan.
“Dengan disiplin, seseorang tidak mudah mengumbar hawa nafsu dan mampu mengendalikan diri. Dari sanalah akan lahir kebijaksanaan dan budaya yang baik,” lanjutnya.
Tak lupa, KH Imam Mawardi mengajak seluruh santri untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan dengan dasar keikhlasan dan cinta tanah air.
“Semoga Allah SWT meridai langkah kita, menanamkan jiwa jihad fisabilillah demi negeri, karena hubbul wathan minal iman — cinta tanah air adalah bagian dari iman,” ucapnya penuh harap.
Rangkaian acara dilakukan penganugerahan kepada santri berprestasi dan pemenang lomba yel-yel antar kelas, yang diserahkan langsung oleh KH Imam Mawardi Ridlwan.
Suasana haru dan bangga menyelimuti seluruh peserta ketika doa bersama dan pemotongan tumpeng digelar sebagai wujud syukur atas perjuangan para pahlawan bangsa.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah antara para ustadz-ustadzah, santri, dan keluarga besar Pesantren Al Azhaar Tulungagung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan.
Jurnalis: AG
Editor: Tanu Metir
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau !