
TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com — Komitmen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat dakwah dan peradaban Islam kembali dibuktikan.
Melalui Masjid Baitul Hakim, kampus ini secara resmi meluncurkan Program Ta’limul Qur’an An-Nahdliyah Tingkat Dewasa, Rabu (11/6/2025).
Program perdana ini lahir dari kolaborasi produktif antara Takmir Masjid Baitul Hakim, Remaja Masjid (Remas) UIN SATU, serta Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif) Kabupaten Tulungagung.
Ketua Remas UIN SATU, Frisna Septian Renaldi, M.Pd., mengungkapkan bahwa gagasan ini telah muncul sejak akhir 2024. Namun, pelaksanaan baru dimatangkan awal 2025 setelah melalui proses diskusi intensif dan konsolidasi dengan berbagai pihak.
“Diskursus mengenai perlunya TPQ untuk kalangan dewasa cukup panjang. Berkat semangat kolektif dari para anggota Remas dan dukungan Takmir, kami menggandeng LP Ma’arif untuk memastikan pelaksanaan yang sistematis.
Metode yang digunakan adalah An-Nahdliyah, yang insyaallah relevan dan membumi di tengah masyarakat,” terang Frisna.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Baitul Hakim, Dr. KH. Ahmad Munir, M.Hum., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan manifestasi dari semangat Rasulullah dalam menjadikan masjid sebagai ruang multidimensi—tak hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi dan pengembangan peradaban Islam.
“Ini bagian dari aktualisasi visi UIN SATU sebagai Kampus Dakwah dan Peradaban. Kami ingin masjid kampus menjadi ruang yang dinamis dan mencerahkan, tidak hanya bagi civitas akademika, tetapi juga masyarakat sekitar,” ujar Dr. Munir.
Dukungan pun datang dari LP Ma’arif NU Tulungagung. Sekretaris LP Ma’arif, Dr. Suminto, M.Pd.I., menekankan urgensi pendidikan Al-Qur’an bagi semua kalangan, terutama dewasa yang mulai menumbuhkan kesadaran spiritual di tengah kompleksitas zaman.
“Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tapi sumber nilai dan solusi kehidupan. Program TPQ Dewasa ini diharapkan dapat memperkuat literasi Al-Qur’an, serta menjadi benteng moral dan sosial di tengah masyarakat,” ungkap Suminto.
Dengan pendekatan edukatif dan spiritual,
Ta’limul Qur’an An-Nahdliyah Tingkat Dewasa bukan hanya sebatas program keagamaan, tapi bagian dari ikhtiar besar membangun peradaban Islam yang inklusif dari jantung dunia akademik. Diharapkan, inisiatif UIN SATU ini bisa menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain dalam menghidupkan kembali peran strategis masjid sebagai pusat ilmu, iman, dan amal.