
BLITAR KOTA, Harian-news.com — Cinta dan penghormatan masyarakat Blitar terhadap Sang Proklamator, Ir. Soekarno, ditunjukkan dengan cara yang istimewa dan membumi. Jumat malam, 20 Juni 2025,
Pemerintah Kota Blitar di bawah kepemimpinan Wali Kota Syauqul Muhibbin—akrab disapa Mas Ibin—menggelar Gala Senja Mustika Rasa yang dibalut dalam Kenduri 5.000 Tumpeng.
Ribuan warga tumpah ruah dari kawasan Istana Gebang hingga area makam Bung Karno. Aroma tumpeng yang disajikan dengan tata cara tradisional menciptakan suasana khidmat namun penuh kegembiraan, mencerminkan semangat syukur dan penghormatan yang mendalam.
“Ini adalah cara kami menyelamati Bung Karno dengan adat sendiri. Kita bangsa besar yang punya jati diri, dan tradisi adalah bagian dari kekuatan itu,” ungkap Mas Ibin penuh semangat saat memberi sambutan di hadapan ribuan warga dan tamu undangan.
Gala Senja Mustika Rasa merupakan puncak dari rangkaian Bulan Bung Karno yang sudah digelar sejak awal Juni.
Mulai dari Grebek Pancasila, upacara peringatan, kunjungan Ibu Megawati Soekarnoputri beserta jajaran DPP PDI Perjuangan ke makam Bung Karno, hingga kedatangan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam pembukaan Bazar Blitar Djadoel—semuanya bermuara pada satu hal: mengenang, merawat, dan melanjutkan warisan Bung Karno.
Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, Istana Gebang menjadi pusat perayaan. Tempat ini menjadi saksi masa kecil Bung Karno, ketika ia tumbuh bersama keluarganya di Blitar. “Kami ingin menghidupkan kembali memori kolektif itu. Ini bukan sekadar perayaan, ini adalah pengakuan akan sejarah yang membentuk kita,” tambah Mas Ibin.
Sejumlah tokoh penting hadir dalam kenduri akbar ini, di antaranya Ketua BPIP Ganjar Pranowo, anggota DPRD Jatim Guntur Wahono, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, serta jajaran Forkopimda. Semuanya turut larut dalam suasana kebersamaan yang kental nilai budaya.
Bagi masyarakat Blitar, Gala Senja Mustika Rasa bukan hanya seremoni tahunan. Ia menjadi momentum refleksi, pemersatu budaya, dan bukti cinta sejati terhadap warisan Sang Putra Fajar.
Dan di balik semua itu, terlihat jelas komitmen Mas Ibin yang ingin menjadikan Blitar sebagai kota yang tak hanya mengenang sejarah, tetapi juga merayakan dan menghidupkannya dalam denyut kehidupan sehari-hari.
Jurnalis: Paeto