160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Uang Tidak Laku! Adik Sepupu Gus Baha Menangkan Pilkades Tanpa Politik Uang

REMBANG, HARIAN-NEWS.com – Viral di media sosial, video adik sepupu KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha, Muhammad Umar Faruq, diarak warga dengan diiringi teriakan “Duit ora payu! Duit ora payu!” (Uang tidak laku!).

Usut punya usut, ternyata Gus Faruq, panggilan akrab Muhammad Umar Faruq, baru saja memenangkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Minggu 2 Oktober 2022 kemarin.

Gus Faruq disebut-sebut berhasil menang Pilkades tanpa sentuhan politik uang sama sekali.

Sementara, kompetitornya yang merupakan Kades bertahan, dalam narasi video yang beredar dikatakan membagikan uang ratusan ribu rupiah pada warga.

750 x 100 AD PLACEMENT

Dalam Pilkades tersebut, Gus Faruq berhasil mendapat suara mayoritas. Dari total 1.039 suara sah, ia memperoleh 709 suara. Sementara kompetitornya, Hanik Setiyawati, hanya memperoleh 330 suara.

Dihubungi via sambungan telepon, adik kandung Gus Baha yang juga Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rembang, Zaimul Umam Nursalim, membenarkan bahwa adik sepupunya berhasil menang Pilkades tanpa politik uang.

Ia menyebut, adik sepupunya maju ke kontestasi Pilkades berangkat dari permintaan masyarakat Desa Narukan sendiri.

“Kami berembuk terkait permintaan masyarakat yang menginginkan perubahan di Desa Narukan. Akhirnya kami sepakat. Kami setuju. Kebetulan karena kesibukan saya selaku Ketua DPC PPP, saya diminta sama saudara-saudara Gus Baha untuk memimpin langsung, terjun (mendampingi Gus Faruq) dalam pemilihan kepala desa,” jelaa Gus Umam.

750 x 100 AD PLACEMENT

Ia menjelaskan, sang adik sepupu sebelumnya merupakan Perangkat Desa Narukan.

“Karena masyarakat menginginkan adik sepupu saya mencalonkan diri, minta izin pada kami. Akhirnya setelah kami rembuk kami izinkan untuk mengabdikan diri di Narukan,” ucap dia.

Terkait video viral iring-iringan warga yang meneriakkan kata-kata”Duit ora payu!”, Gus Umam membenarkan bahwa hal itu merupakan sikap masyarakat yang tidak membutuhkan “uang suap” untuk memilih Gus Faruq.

“Memang kami ini sejak awal tidak punya kemampuan secara logistik. Tapi kami punya kekuatan interaksi sosial kepada masyarakat yang sudah terbangun sejak buyut-buyut saya,” kata dia.

750 x 100 AD PLACEMENT

Menurut Gus Umam, ikatan sosial yang kuat terjalin antara keluarganya dengan masyarakat, lantaran banyak warga Desa Narukan yang mondok, ngaji, di pesantren asuhan keluarga.

“Masyarakat banyak yang ngaji di mbah saya, di kakek-kakek saya, orang tua saya, dan saudara-saudara saya yang lain,” kata dia.

Gus Umam menambahkan, kultur masyarakat di Narukan memang menjunjung kerukunan dan kebersamaan tanpa membutuhkan embel-embel keuntungan material.

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !