MALANG, HARIAN-NEWS.com – Penerangan jalan umum (PJU) adalah Salah satu aspek yang sangat vital untuk keselamatan di jalan raya.
Meskipun jalan tersebut baik dan mulus, kurangnya penerangan pada malam hari dapat membahayakan pengguna jalan.
Hal ini menjadi perhatian serius, terutama di Jalan Lingkar Barat Kepanjen (Jalibar), yang merupakan jalur antar kota utama di Malang.
Jalibar awalnya dibangun sebagai alternatif untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di Kepanjen. Namun, seiring perkembangan waktu, jalur ini menjadi padat karena angkutan umum antar kota yang melintasinya.
Sejak tahun 2012, jalibar telah dilengkapi dengan lampu penerangan jalan umum. Namun, untuk memastikan kinerja optimal, perawatan dan pengendalian rutin sangat diperlukan.
Dalam tiga hari terakhir, tim Fasilitas Jalan (fasjal) secara intensif melakukan pengecekan dan perbaikan pada PJU yang bermasalah di sepanjang 5 km Jalibar. Dari total 100 lampu, beberapa di antaranya mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki.
Saat Sekretaris Dinas Bina Marga Fendi Sujatmiko ditemui ia menyatakan bahwa pengecekan dan perbaikan PJU menjadi tugas keseharian tim bidang fasjal PU Bina Marga.
“Pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan, terutama di titik-titik strategis, merupakan prioritas kami,” ujarnya.
Fendi menambahkan bahwa dukungan dari Dinas Bina Marga tidak hanya terbatas pada PJU. Tim juga terlibat dalam merapikan ranting pohon yang mengganggu pandangan di sekitar area jalan Sukarno (Jalibar), khususnya di titik kegiatan.
Kegiatan peremajaan pohon tampak terlihat sebagai bagian dari persiapan menyambut Kanjuruhan Cultur Carnival (KCC), sebuah rangkaian acara dalam HUT Kabupaten Malang ke-1263.
Menurut Fendi, dukungan ini penting, terutama mengingat bahwa KCC akan diselenggarakan pada tanggal 25 November 2023 di Jalan Sukarno (Jalibar).
Sebagai informasi, acara ini akan menampilkan atraksi budaya tradisional, seni, dan tari yang dilombakan, dengan peserta dari 33 kecamatan.