
JEMBER – HARIAN-NEWS.com – Dentuman drum marching band berpadu sorak-sorai ribuan peserta menjelma gelombang semangat di sepanjang rute Tanggul–Jember Tradisional (Tajemtra) 2025, Sabtu (23/8/2025).
Bukan sekadar gerak jalan, melainkan lautan manusia yang bergelora, merayakan kebersamaan, dan menyalakan bara optimisme menuju Jember Baru, Jember Maju.
Sejak mentari baru beranjak naik, arus peserta dan warga mengalir tiada henti. Jalanan Tanggul–Jember menjelma samudra warna-warni kostum, bendera, dan senyum yang menyatu dalam harmoni.
Empat titik strategis dihentakkan oleh irama marching band yang menggugah jiwa, sementara panggung hiburan rakyat tak henti mengalunkan musik, tari, dan tawa.
Bupati Jember Gus Fawaid yang hadir di tengah gegap gempita itu, menyuarakan pesan penuh daya hidup: “Tajemtra bukan sekadar ajang gerak jalan. Tajemtra adalah simbol persatuan, semangat pantang menyerah, tanda bahwa Jember akan bangkit menuju kejayaan di era Jember Baru, Jember Maju,” ujarnya disambut tepuk tangan membahana.
Sang Bupati pun tak kuasa menyembunyikan keterharuannya. Apa yang semula dipandang sederhana, justru menjelma perayaan akbar. Dukungan rakyat mengalir deras, peserta bahkan datang dari luar negeri. “Saya benar-benar tidak menyangka. Persiapannya sederhana, tetapi rakyat memberi sambutan yang luar biasa. Tahun depan, Tajemtra akan lebih gebyar lagi. Kita akan dorong menjadi agenda nasional, bahkan internasional,” tegasnya.
Di sepanjang jalur, rakyat bukan sekadar penonton. UMKM lokal bangkit, menjajakan aneka kuliner dan produk khas Jember. Tajemtra pun bertransformasi: dari gerak jalan menjadi etalase budaya, dari panggung rakyat menjadi mesin penggerak ekonomi.
Dari tahun ke tahun, antusiasme tak surut. Tajemtra telah melampaui batas sekadar tradisi—ia menjelma denyut nadi kebersamaan, nyala obor semangat, dan magnet wisata budaya yang siap mendunia.
Tajemtra adalah gema. Tajemtra adalah cahaya. Tajemtra adalah wajah Jember yang bangkit dengan penuh percaya diri.
Jurnalis: Wahyu Ade
Editor: Tanu Metir