HARIAN-NEWS.com, TULUNGAGUNG – Status Kabupaten Tulungagung kembali turun menjadi level dua setelah dalam beberapa minggu terakhir terjadi peningkatan kasus penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Penurunan status ini berdampak pada pengurangan volume Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di berbagai sekolah.
“Pembelajaran tatap muka akan dikurangi, saya minta dengan sistem sift saja lah 50:50, jangan 100 persen. Jam pembelajaran yang tadinya empat jam dikurangi menjadi tiga jam,” kata Maryoto, Jumat (4/2).
Selain itu, perubahan status tersebut juga berimplikasi terhadap sejumlah sektor usaha dan perekonomian di Tulungagung.
Bupati Maryoto Birowo mengaku, sudah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini.
“Sesuai pernyataan dari Menkes, puncak gelombang tiga di Indonesia akan terjadi pada akhir Maret 2022. Maka dari itu kami mulai mempersiapkan diri dengan memaksimalkan layanan kesehatan, kemudian kalau ada kasus langsung tracing harus maksimal,” jelasnya.
Pemkab juga akan terus memaksimalkan penerapan protokol kesehatan secara ketat serta pemerataan vaksinasi.
Dalam sektor ekonomi, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam menerapkan kebijakan. Sehingga tidak serta merta menghambat laju perekonomian di Tulungagung.
“Kami pedomannya adalah Inmendagri nomor 6 Tahun 2022 tentang PPKM level 1 sampai 4. Untuk kebijakan lebih lanjut di level 2 ini akan kami rapatkan dulu bersama Satgas,” pungkasnya. (tim/Ry.Mr)