160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Sobontoro Menari dalam Kebhinekaan, Wabup Ahmad Baharudin: Persatuan Harus Hidup Sehari-hari

Sobontoro, Sodiq Affandi, S.Sos., Kepala Desa Sobontoro menyatu bergoyang bersama warga menambah suasana meriah saat Pawai Budaya, Minggu (31/8/2025).

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, seolah berubah menjadi panggung raksasa yang penuh warna pada Minggu (31/8/2025). Jalanan desa mendadak hidup, menari riang dalam semarak Pawai Budaya bertema “Merajut Kebhinekaan, Membangun Persatuan”.

Ribuan warga tumpah ruah di tepi jalan, bersorak, bertepuk tangan, dan merekam setiap momen penuh makna. Bukan sekadar tontonan, pawai ini menjelma menjadi jembatan hati yang mempererat persaudaraan, sekaligus mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah ruang untuk menjaga kebersamaan.

750 x 100 AD PLACEMENT

Wabup Turut Hadir, Persatuan Jadi Pesan Utama

Kemeriahan pawai kian lengkap dengan hadirnya Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, S.M. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif masyarakat Sobontoro.

“Tema ini punya makna mendalam. Kebhinekaan harus terus kita rajut, persatuan harus dijaga. Pawai ini bukti semangat itu masih menyala di tengah masyarakat,” ujarnya penuh semangat.

Ahmad Baharudin SM Wakil Bupati Tulungagung bersama Sodiq Affandi, S.Sos., Kades Sobontoro dan tokoh masyarakat.

Ahmad Baharudin juga menegaskan, Pemerintah Kabupaten akan terus bersinergi dengan desa agar semangat gotong royong tidak berhenti pada seremoni semata. “Kita ingin kebersamaan ini juga nyata dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi,” tegasnya.

750 x 100 AD PLACEMENT
Kreatifitas warga Desa Sobontoro

Atraksi Penuh Kreativitas, Sejarah Berbicara di Jalan Desa

Pawai budaya Sobontoro menyajikan atraksi yang membuat jalanan seakan bercerita. Dari teatrikal perjuangan rakyat melawan penjajahan, parade pakaian adat dari seluruh Nusantara, hingga seni tradisional Jawa yang anggun, semuanya tampil menggetarkan.

Salah satu yang menyita perhatian adalah teatrikal “Terowongan Tulungagung Selatan”. Dengan properti sederhana namun sarat makna, warga menggambarkan penderitaan rakyat di masa penjajahan. Sorak sorai penonton pun pecah, seakan ikut merasakan perih sejarah yang diperankan dengan penuh penghayatan.

Warga Guyub Rukun, Pawai Jadi Simbol Persatuan

750 x 100 AD PLACEMENT

Kepala Desa Sobontoro, Sodiq Affandi, S.Sos., menegaskan seluruh atraksi lahir dari kreativitas dan swadaya masyarakat. “Inilah gotong royong nyata. Kami ingin menghidupkan kembali semangat guyub rukun, agar individualisme terkikis,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pawai budaya juga menjadi media edukasi bagi generasi muda. “Budaya Jawa harus dijaga. Jangan sampai terkikis derasnya arus modernisasi dan globalisasi,” ujarnya.

Suasana Meriah, Harapan Menggema

Sorak tawa, kostum unik, dan musik jalanan menambah semarak suasana. Warga dari berbagai usia larut dalam kegembiraan, seakan Sobontoro sedang bernyanyi bersama tentang persatuan.

Seorang penonton bahkan menyebut pawai ini bukan hanya hiburan, tapi ruang silaturahmi yang menghidupkan kembali rasa kekeluargaan.

Baik pemerintah desa maupun kabupaten berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin tahunan. “Ini bukan sekadar perayaan HUT RI, melainkan simbol nyata bagaimana kebhinekaan bisa dirajut untuk membangun persatuan,” tutup Kades Sodiq.

Dengan personifikasi jalanan yang menari, sejarah yang berbicara, dan masyarakat yang bernyanyi bersama, pawai budaya Sobontoro menjadi bukti bahwa kebhinekaan bukan sekadar slogan, melainkan ruh yang menghidupkan persatuan di Tulungagung.

Jurnalis Pandhu
Editor Tanu Metir

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !