

NGANJUK, HARIAN-NEWS.com – SMK Negeri 1 Tanjunganom , Kabupaten Nganjuk telah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar terbatas dengan melakukan protokol kesehatan secara ketat, hal itu disampaikan oleh Kepala SMKN 1 Tanjunganom, R.A Iwan Tresnawa, S.Pd, M.Si.
Pelaksanaan KBM secara tatap muka dilakukan, Iwan Tresnawa menyampaikan sejak ditetapkan oleh Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wilayah Kabupaten Nganjuk SMK Negeri 1 Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk sebagai sekolah percontohan yang dapat menggelar uji coba proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka, sejak 18 Agustus 2020.


Iwan Tresnawa mengatakan dalam pelaksanaan KBM terbatas ini, para siswa harus mengenakan masker, cuci tangan, memeriksa suhu tubuh memakai thermogun dan menerapkan physical distancing.
“Jadi, tatap muka di kelas dalam 1 hari terdapat 8 kelas dan diatur setiap hari per kelas dengan satu ruangan ditempati maksimal 15-18 siswa dengan memperhatikan protokol kesehatan. Jam belajar dibagi menjadi dua shift yaitu shift pertama dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, sedangkan shift kedua dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB,” jelas kepala sekolah kepada wartawan Harian News.


Ia mengaku, proses KBM memakai sistem online tetap berjalan bagi siswa saat tidak ada tatap muka di kelas. Ia berharap semua siswa dan orang tua terus bersama-sama sekolah mendukung pemerintah dalam rangkan pencegahan wabah corona.
Humas SMKN 1 Tanjunganom, A Nur Kholis menambahkan, pelaksanaan KBM terbatas di SMKN 1 Tanjunganom sesuai juklis dan juga tetap mengikuti protokoler kesehatan. “Yang paling penting juga dukungan orang tua, hasil evaluasi yang kita lakukan, banyak orang tua siswa yang menginginkan putra putrinya untuk kembali belajar di sekolah karena belajar online dirasa belum efektif,” ungkap Nur.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah, baik tenaga pendidik dan kependidikan maupun juga seluruh siswa dan siswi. Menurutnya, selama ini pihak sekolah bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk melaksanakan KBM terbatas.
Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kabupaten Nganjuk, Sujito saat meninjau pelaksaan KBM terbatas di SMKN 1 Tanjunganom mengatakan, untuk pelaksanaannya sudah memenuhi aturan atau regulasi yang telah ditentukan dan menerapkan protokol kesehatan.
“Saat anak masuk sekolah, mereka sudah mengggunakan masker kemudian juga diperiksa suhu tubuh memakai thermogun, mencuci tangan dan juga menerapkan physical distancing saat duduk di kelas,” terang Sujito.
Ia menegaskan, Komnasdik Kabupaten Nganjuk memiliki tugas untuk mengingatkan jangan sampai dengan dibukanya KBM terbatas ini ada klaster baru di wilayah Kabupaten Nganjuk agar SMKN 1 Tanjunganom yang menjadi percontohan KBM terbatas di daerah timur ini bisa berjalan sukses dan lancar sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Kalau semua arahan untuk menerapakan protokol kesehatan betul-betul dilaksanakan, saya optimis uji coba KBM terbatas ini bisa berhasil dengan baik,” pungkasnya.
Sekolah ini memiliki enam (6) Bidang Kompetensi Keahlian yakni Teknik Pengelasan, Teknik Perbaikan Bodi Otomotif, Teknik Kendaraan Ringan, Agribisnis Perikanan Air Tawar, Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia dan mempunyai slogan SMekta “Hebat Yes.”(awy)