TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com Ada salah informasi terkait vaksinasi Covid -19 tahap 2 ini. Sehingga jumlah pedagang yang ikut vaksiansi tak sebanyak data yang diberikan, hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Kasil Rokhmat.
Ditambahkannya, mepetnya waktu koordinasi, jadi waktu dikirim ke kita data pemilik kios, sementara yang berjualan belum tentu pemilik kios.
Guna percepatan vaksinasi covid 19
diadakan vaksianasi covid 19 di pasar ngemplak Tulungagung. Kegiatan vaksinasi ini dilakukan mulai tanggal 24- 27 Februari 2020.
Untuk mengatasi persoalan ini, pedagang yang mengikuti vaksinasi cukup menunjukkan KTP.
“Menunjukkan KTP saja sudah kami layani, jadi cakupannya luas, “ ungkapnya.
Masih kata Dokter Kasil pasar merupakan lokasi rawan penularan covid 19, namun tidak mungkin ditutup karena merupakan sentra ekonomi.
Berdasarkan barbagai pertimbangan tersebut, pasar merupakan fokus vaksinasi.
“ Pedagangnya sebanyak 1.041orang, pengunjungnya bisa mencapai 10 ribu orang tiap harinya,” kata Dokter Kasil.
Mengingat kondisi yang semacam ini, Kasil mengatakan adanya kemungkinan untuk memperpanjang kegiatan vaksinasi di Pasar Ngemplak.
Pantauan di salah satu pos, hingga siang hari baru 8 orang yang mengikuti vaksinasi.
“Hingga siang ini baru ada 8 orang yang sudah mengikuti vaksianasi,” kata Dokter Fahmi Sulistyo salah satu koordinator pos, (14/2).
Tujuan vaksianasi adalah untuk membentuk kekebalan tubuh secara menyeluruh.
Diakui Fahmi,efek samping dari vaksinasi ini secara global ada 2,Efek sistemik seperti pusing dan demam, dan efek samping lokal seperti bercak merah, ini jarang terjadi hanya di beberapa orang saja yang kurang fit, sejak fakasinasi jarang terjadi efeksamping kalau fisiknya benar -benar fit.
“ Untuk itulah diadakan screening dulu,” kata Fahmi.
Program bagus dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung yang bertujuan memberikan vaksin pada para pedagang di Pasar Ngemplak. Sayangnya masih sepi peminat. (agp/br/red)