160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Rutinan Sabtu Wage Pesantren Krapyak Mayong Mengisahkan Kilas Balik Muharom


LAMONGAN, HARIAN- NEWS.com –
Awal tahun baru Islam adalah bulan Muharom. Dalam upaya menyemarakkan tahun baru Islam 1446 H/2024/2025 Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong Sidomlangean Kedungpring Lamongan saat Rutinan Sabtu Wage, Jum’at (5/7/2024).

Hal itu disampaikan oleh Habib Ubaidillah Al Habsy dari Surabaya di hadapan 600 jamaah untuk mengkaji sejarah dan kilas balik Bulan Muharom. Bertempat di Balai Pesantren Krapyak Mayong, Lamongan, Jawa Timur.

Tahun baru Islam berawal dari penetapan yang dilakukan oleh sahabat nabi, Umar Bin Khotob. Penetapan tersebut berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad sholalloh alaihi was salam dari Kota Makkah ke Kota Yatsrib.

Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 622 masehi. Peristiwa yang diawali rencana jahat kaum kafir Mekkah untuk bersiasat membunuh Nabi Muhammad telah menjadi tonggak sejarah Islam.

750 x 100 AD PLACEMENT

Hijrah adalah perjalanan Nabi Muhammad bersama sahabat Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, sahabat terkasihnya, menempuh perjalanan panjang ratusan kilometer dari Mekkah ke Madinah

Bermula saat Nabi Muhammad sholallah alaihi wassalam dikejar kafir Quraish, beliau beristirahat di Gua Syur. Beliau dilindungi Alloh Ta’ala dengan diberikan sarang laba-laba dan burung merpati yang sedang bertelur setelah beliau masuk gua. Abu Jahal dan para ahli jejak tidak jadi memeriksa dalam gua karena di bibir pintu gua sarang laba-laba utuh, tidak rusak. Inilah perlindungan Gusti Alloh Ta’ala.

Seusai rutinan selapan Sabtu Wage, pengasuh Pesantren Al Azhaar Krapyak Mayong Sidomlangean, KH Imam Mawardi Ridlwan menjelaskan di balik peristiwa hijrah Nabi Muhammad sholallahi alaihi wassalam ada peristiwa Baiat ‘Aqabah pertama:. Peristiwa tersebut terjadi di musim panas 620 Masehi, enam orang dari suku Khazraj datang ke Makkah untuk berziarah.

Mereka bertemu dengan Nabi Muhammad dan menerima ajarannya. Musim panas berikutnya, pada 621 Masehi, ada 12 orang dari Yatsrib yang kembali datang ke ‘Aqabah, termasuk dua dari suku Aus. Mereka berbaiat kepada Nabi, yang dikenal sebagai Baiat ‘Aqabah pertama.

750 x 100 AD PLACEMENT

Kemudian ada peristiwa Baiat ‘Aqabah kedua, yaitu terjadi di tahun 622 Masehi. Pada peristiwa tersebut terdapat 73 delegasi aki-laki dan dua perempuan. Di bawah terang bulan, terjadilah Baiat ‘Aqabah Kedua.

Dari dua peristiwa tersebut menggambarkan bahwa perpindahan Nabi Muhammad shallallahu alaihi was salam ke Yatsrib akan terjadi.

Saat Musim panas 622 Masehi, kaum muslimin Mekkah diam-diam mulai melaksanakan perintah nabi hijrah ke Yatsrib (Madinah). Agar tidak dicurigai kaum kafir Quraish hijrah dilaksanakan secara sendiri-sendiri atau dengan kelompok kecil.

Lambat laun, yang tersisa hanya rumah tangga Nabi Muhammad sholalloh alaihi was salam dan sahabat nabi, Sayyidina Abu Bakar Ash Shodiq.

750 x 100 AD PLACEMENT

“Hijrah ini bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga perubahan besar dalam sejarah dan penyebaran agama Islam dari Kota Madinah. Bagi para sahabat yang bersemangat hijrah sebelum Nabi Muhammad shallallahu alaihi was salam ke Madinah telah rela meninggalkan harta, tempat tinggal dan kedudukan di Mekkah. Mereka mencari tempat yang aman dalam mempertahankan keimanan dan menyebarkan Islam. Saat sudah tiba di Madinah mereka diterima dan dibantu kaum Anshor,” papar Abah Imam.

Sementara itu di tempat yang sama, Sekretaris Pesantren Krapyak Mayong, Kang Imam Suyuti menjelaskan, Rutinan ngaji yang ada di Dusun Mayong Desa Sidomlangean Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan diperuntukkan jama’ah umum. Semua lapisan masyarakat dapat hadir.

Rutinan dimulai bakda sholat isya’ dengan membaca Rothibul Hadat, dilanjut bersholawat kemudian membaca Dzikir Jama’i diselingi bersholawat lagi dan dilanjut ceramah agama. Rutinan Sabtu Wage diakhiri jam 22.00 dengan do’a.

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !