160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Peringati Hari Batik, Pengrajin di Lasem Gelar Pelatihan Pewarnaan

REMBANG, HARIAN-NEWS.com – Puluhan pengrajin dan pengusaha batik berkolaborasi menggelar pelatihan warna bersama. Kegiatan kemarin menyongsong memperingati hari batik dan Kota Pusaka.

Pelatihan pewarnaan ini dilakukan di Ningrat Batik Tulis Lasem milik Rifa’i di Desa Tuyuhan, Lasem. Pelatihan ini juga menciptakan pluralisme.

Tampak salah satu cucu maestro batik tulis lasem menjadi tutor. Yakni Javier Hartono, cucu almarhum Sigit Witjaksono sebagai pemateri pelatihan indigo sintesis. Tutor kedua Rifa’i owner Ningrat Batik Tulis, sebagai pelatihan pewarnaan base.

Ketua Kluster Batik Tulis Lasem Santoso Hartono menyampaikan pelatihan pewarnaan sekaligus menyongsong kota pusaka. Sekaligus memperingati hari batik nasional ke-13 yang diakui UNESCO.

750 x 100 AD PLACEMENT

”Pengrajin batik guyub, nguri-nguri batik Lasem. Mempersatukan diri ramai-ramai pelatihan warna bersama. Dengan biaya sendiri oleh pengrajin untuk pengrajin untuk menyongsong Kota Pusaka,” katanya.

Santoso bersama pengusaha batik Nurrohman dan Ketua Koperasi Batik, Sri Wahyuni pelatihan pewarnaan diinisiasi klaster batik dan koperasi batik. Bekerjasama untuk meningkatkan kualitas produksi batik.

”Sekarang ini kita semua mengalami biaya produksi berubah harga lebih tinggi. Kebetulan ada rekan kita sesama pengrajin punya hasil pengalaman melakukan inovasi terhadap proses pewarnaan batik ditularkan teman-teman. Semua pengrajin batik tulis Lasem buka mengurangi kualitas karena cost produksi lebih tinggi. Tetapi berkomitmen semua pengrajin tulis lasem meningkatkan kualitas lebih baik,” komitmennya.

Javier Hartono, cucu Sigit Witjaksono menyampaikan indigo sintesis banyak kelebihannya. Tidak banyak limbah dan proses sekali kerja alias waktu garapan lebih pendek. Semua resep dibuka.

750 x 100 AD PLACEMENT

”Latar belakang karena pewarna warna biru yang umum digunakan cost produksi tinggi. Kualitas tidak menentu. Dulu memiliki kelemahan batik bisa hilang. Tidak rata pewarnaan. Kami memiliki terobosan baru agar bisa merata dan kualitas bagus seperti indigo sintesis pada umumnya dan tetap ingin berbagi kualitas batik tulis lasem terjaga,” tandasnya.

Tutor sekaligus tuan rumah, Rifa’i owner Ningrat Batik Tulis menyampaikan pada intinya pewarnaan adalah ruh perbatikan. Ia berpendapat batik sebagus apapun kalau warnanya kurang menarik ruhnya jadi mati.

”Lebih dari itu saya ingin mengurai tentang tradisi dan budaya leluhur kita dulu kurang pas buat saya. Artinya dulu leluhur kita punya resep warna tidak dibuka publik. Jangan itu anaknya sendiri juga tidak dikasih mati. Jika si-A punya karakter warna dan si-A meninggal hilanglah ciri khas warna dari sisi finishing atau warna,” katanya.

Makanya generasi ini berharap untuk membuka kran. Tradisi budaya leluhur sekarang harus dirubah bahwasanya konsep, resep karakter warna dibuka bareng-bareng.” Ibarat punya resep sambal, ditularkan dan meski persis namun yakin rasa berbeda. Pun warna, jatuhnya berbeda,” imbuhnya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !