MALANG, HARIAN-NEWS.com – Menindaklanjuti arahan Bupati Malang beberapa waktu agar Dinas Bina Marga untuk segera memperbaiki jalan-jalan yang berlubang di Kabupaten Malang, Dinas Bina Marga turun dan melaksanakan kegiatan Sapu Lobang (Salob).
PLT Kepala Dinas PUBM, Suwiknyo mengatakan, pihaknya telah melaksanakan kegiatan Salob dibeberapa wilayah.
“Sampai hari, kami sudah menggelar perbaikan jalan dengan program Salob sebanyak 17 titik lokasi, yang baru selesai dikerjakan kemaren berlokasi di Kepanjen menuju Kendal Payak Kecamatan Pakisaji,” kata Suwiknyo saat ditemui awak media di Kepanjen, Selasa (21/03/2023).
Suwiknyo meminta warga masyarakat Kabupaten Malang bisa segera melaporkan pada pihak Dinas PUBM atau melalui Unit Pelaksana Teknis yang ada dibeberapa kecamatan apabila ditemukan jalan berlubang di wilayahnya agar segera ditindaklanjuti.
“Perbaikan jalan dengan Salob itu mekanismenya melalui laporan dari masyarakat, kecamatan atau saat kegiatan Pak Bupati langsung kita laksanakan,” beber Suwiknyo.
Untuk anggaran Salob selama setahun, Dinas PUBM mengalokasikan Rp. 50 miliar yang diprioritaskan untuk jalan-jalan poros Kabupaten Malang saja.
“Program Salob ini diperkirakan menelan anggaran Rp. 50 miliar selama setahun dan jalan yang akan di Salob kami prioritaskan jalan-jalan poros kabupaten dulu, untuk akses jalan lainnya masih belum di anggarkan,” tandas Suwiknyo.
Selain program Salob, untuk pekerjaan jembatan, DPUBM akan fokus penanganan jembatan pasca bencana yang saat ini ada 5 jembatan yang rusak total karena bencana.
“Ada 5 jembatan yang rusak total dan putus di tahun 2023 ini kita segera tangani seperti di Sitiarjo, Sidoasri dan Gunung Tumo masuk Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Lebak Harjo Ampelgading dan Kecamatan Gedangan. Anggaran total 5 jembatan sebesar Rp. 15 miliar,” tandasnya.
Untuk anggaran pekerjaan dan perbaikan jembatan se Kabupaten Malang ada Rp. 20 miliar.
“Dengan total anggaran keseluruhan pembangunan dan perbaikan jembatan sekitar Rp. 20 miliar yang nantinya tersebar dibeberapa wilayah yang terkena dampak bencana alam,” pungkas Suwiknyo.