JEPARA, HARIAN-NEWS.com – Banjir rob kembali mengancam kawasan pesisir Kabupaten Jepara, Jumat (15/7). Salah satunya ada di Kelurahan Jobokuto, Jepara Kota.
Beruntung ketinggiannya hanya sekitar 10 hingga 15 cm. Uniknya, ada salah satu warga di RT 15/RW 5, Kelurahan Jobokuto, yang nekat menggelar hajatan pernikahan di tengah kondisi banjir rob.
Kedua mempelai itu, M. Johanudin Lutfi dan Melinda. Meski di tengah kondisi banjir, kedua mempelai tersebut tetap tampak bahagia. Beruntung banjir yang terjadi di kawasan tersebut, hanya menggenangi jalan raya. Tidak sampai masuk ke permukiman.
Namun, pernikahan kedua mempelai dilangsungkan di Jalan Raya Cik Lanang, Jobokuto. Beruntung trotoar jalan tak terendam. Para tamu undangan masih bisa mengakses lokasi pernikahan Johan dan Melinda.
Meski begitu, dalam penataan kursi tamu undangan ada sedikit perubahan. Awalnya tamu undangan diletakkan di tenda yang berdiri di jalan. Kemudian dipindah ke dekat panggung pengantin.
”Berhubung kondisi tidak memungkinkan, mau tidak mau ya harus ganti posisi. Beruntung hanya menggenangi jalan,” terang Totok, salah satu keluarga pengantin.
Ia mengaku tak menyangka banjir bakal menggenangi jalan raya di tempat pernikahan salah satu anggota keluarganya. Meski jalanan tersebut rawan terendam saat terjadi rob, ia masih tetap tak menyangka.
”Kemarin (beberapa hari sebelumnya, Red) tidak ada rob. Kemarin tidak naik airnya. Jadi, tidak mungkin kalau kayak gini,” ujar Totok.
Meski begitu, acara resepsi pernikahan tetap berjalan lancar. Sebagai akses melewati banjir, dibuatkan jembatan darurat yang terbuat dari papan, agar memudahkan tamu undangan menuju panggung pelaminan.
Banjir rob yang terjadi ini, mulai naik ke jalan sekitar pukul 08.00. Mulai surut saat siang hingga sore hari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Maritim Tanjung Emas Semarang dalam keterangan tertutulis menyebutkan, ancaman banjir rob bisa berlangsung hingga 17 Juli mendatang.
Penyebabnya, akibat adanya fenomena super full moon atau fase bulan purnama penuh, sehingga menyebabkan air laut pasang.