Musim Pancaroba, Dinkes Himbau Masyarakat Jaga Kesehatan

TULUNGAGUNG, HARIAN-NEWS.com – Musim pancaroba seringkali menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu, gondongan, dan cacar air. Menyadari hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan mereka selama musim pancaroba.

Penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus dapat terjadi dengan mudah melalui bersin, menghembuskan nafas, atau bahkan berbagi alat makan yang sama. Oleh karena itu, Dinkes mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka dengan cara yang sederhana namun efektif.

Menurut dokter Aris Setiawan, staf Dinkes, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memperbanyak minum air putih. Air putih membantu menjaga kelembapan tubuh dan menjaga keseimbangan cairan, sehingga sistem imun menjadi lebih kuat dalam melawan serangan virus.

“Kami menghimbau masyarakat untuk menghindari makanan dan minuman yang terlalu dingin dan manis. Makanan dan minuman yang terlalu dingin dapat mengganggu fungsi pencernaan dan melemahkan sistem imun, sementara makanan yang terlalu manis dapat meningkatkan risiko terkena infeksi,” jelas dr. Aris.

Dinkes juga menyarankan agar masyarakat mengatur pola istirahat yang cukup dan berolahraga minimal 30 menit setiap hari.

“Istirahat yang cukup dan olahraga teratur dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kebugaran fisik, sehingga tubuh lebih siap menghadapi serangan penyakit,” ungkap dr. Aris.

Dalam kesempatan tersebut, dokter Aris Setiawan juga memberikan contoh beberapa pengobatan tradisional yang telah dilakukan oleh masyarakat. Misalnya, penggunaan parutan jagung pada cacar air dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi efek panas pada kulit yang terkena cacar.

Begitu pula dengan gondongan, masyarakat mengajarkan anak-anak mereka untuk memakai kalung berbahan mengkudu. Meskipun tidak ada khasiat khusus dari mengkudu itu sendiri, namun penggunaan kalung tersebut memberikan efek psikologis kepada anak yang sakit, membuat mereka merasa malu untuk keluar rumah sehingga mereka lebih banyak beristirahat.

Dokter Aris menekankan bahwa pengobatan tradisional yang telah ada turun temurun ternyata memiliki dasar logika yang dapat dipahami dalam konteks ilmu kesehatan modern. Oleh karena itu, Dinkes mendorong masyarakat untuk tetap mempertahankan dan menghormati pengobatan tradisional yang telah terbukti secara empiris.