160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT
banner hut ri

Menyantap Sate Laler Sambil Menikmati Suasana Malam Hari di Rembang

REMBANG, HARIAN-NEWS.com – Sedang berkunjung atau melintas di Rembang? Anda tak boleh melewatkan kuliner yang satu ini. Ya, sate laler.

‘Laler’ merupakan istilah Bahasa Jawa yang berarti lalat. Meski begitu, bukan berarti sate ini terbuat dari serangga menjijikkan tersebut, ya. Sate ini terbuat dari bahan daging pada umumnya kok.

Sate khas bumi Kartini yang punya nama nggak biasa ini terbuat dari daging kambing. Tapi, ukurannya beda dari sate kambing pada umumnya. Potongan daging kambing pada sate laler cenderung mini agar bisa dengan mudah disantap.

Nah, ukuran daging yang kecil inilah yang membuat banyak orang menyamakannya dengan ukuran lalat. Sehingga membuatnya kemudian disebut sebagai sate laler.

750 x 100 AD PLACEMENT

Penjual sate laler biasanya berjualan di depan kios atau ruko yang sudah tutup.

Soal penyajian, sate laler juga nggak jauh beda dari sate kambing pada umumnya. Sate yang sudah matang disajikan di atas piring tanah liat dengan siraman sambal kecap, potongan bawang merah, dan tomat segar sebagai pelengkapnya. Rasanya empuk, gurih, manis, dan sedikit pedas.

Penjual sate laler juga nggak sulit untuk ditemukan. Coba deh kamu mampir ke sepanjang trotoar Jalan Kartini, Rembang saat malam hari, pasti bakal dengan mudah menemukannya. Seringkali, mereka masih melayani pembeli hingga tengah malam, lo.

Suasana makan pun bakal jadi lebih nikmat karena kamu bisa menyantapnya sembari duduk lesehan di atas tikar yang digelar di depan ruko atau kios yang sudah tutup. Bener-bener terasa sensasi street food-nya.

750 x 100 AD PLACEMENT

Keunikan lain dari sate ini adalah pembungkus nasinya yang terbuat dari daun jati. Pembungkus dari bahan alami ini mampu membuat nasi terjaga kehangatannya dalam waktu yang lama. Selain itu, daun ini juga membuat aroma nasi jadi terasa khas.

Biasanya sih, satu porsi sate yang punya nama unik ini berisi 10 tusuk dengan banderol Rp 10 ribu rupiah saja. Benar-benar murah ya untuk kuliner khas Rembang yang legendaris.

Jadi, kapan nih kita makan sate laler sambil menikmati suasana malam hari di Rembang?

750 x 100 AD PLACEMENT

Berita Terkait
930 x 180 AD PLACEMENT
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !