Totalitas Zamroji,M.Pd, Kepala SMK Negeri 2 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur
TULUNGAGUNG,HARIAN–NEWS.com – Lulusan SMKN 2 Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur dijamin siap kerja, karena setiap siswa di kelas XII harus mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi dengan Skema KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian.
Pelaksanaan UKK dilaksanakan dengan standar yang ditetapkan industri , Lembaga sertifikasi atau perangkat uji yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.


Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Kepala SMKN 2 Boyolangu Zamroji, dengan misi Menjadikan SMKN 2 Boyolnagu Berstandar Internasional, Pencetak pribadi yang ber Imtaq, Mandiri, Profesional dan Berbudaya Lingkungan di Era Global.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, dan untuk mempertahankan kialitas lulusannya SMKN 2 Boyolangu melaksanakan pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) untuk berbagai bidang keahlian yang ada di sekolah tersebut.


Ditempat terpisah Rani Nurwidia selaku ketua Lembaga sertifikasi profesi (LSP) SMKN 2 Boyolangu mengatakan, hari ini sampai tanggal 10 oktober 2020 akan dilaksanakan uji kompetensi keahlian untuk beberapa bidang kompetensi keahlian seperti Perhotelan, Tata Boga, Perbankan dan Keuangan Mikro, Tata Kecantikan, Tata Busana.
“Kegiatan UKK ini diikuti 670 peserta dengan lima (5) program studi yang melaksanakan uji kompetensi,” kata Rani.
Rani menambahkan, tujuan uji kempetensi ini diharapkan nantinya setiap alumni SMKN 2 Boyolangu siap kerja, maka kami bekerjasama dengan dunia usaha dan industri.
“ Yang menjadi Asesor dalam kegiatan uji kompetensi ini adalah dari industri dan dari internal yang memiliki standar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” kata Rani. Ditambahkannya, peserta uji dapat berlatih menggunakan perangkat ujian tersebut sebelum pelaksanaan ujian.
Ditegaskan Rani, kegiatan uji kompetensi dimasa Pandemi Covid-19 ini tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti disediakan tempat cuci tangan, faceshield, dan juga tetap menjaga jarak sehingga kapasitas ruang laboratorium yang normalnya 20 anak hanya didisi 10 anak.


Perwakilan asesor dari dunia usaha Bambang Satria, mengatakan, sudah 3 tahun ini bekerjasama dengan SMKN 2 Boyolangu. Diakuinya perusahaannya memiliki 40 persen karyawan yang merupakan lulusan dari SMK, karena memang sudah mempuni dan memiliki kompetensi keahlian untuk bekerja.
“Untuk di Tulungagung baru SMKN 2 Boyolangu yang kerjasama dengan kita,” kata Bambang Satria.
Sementara itu, Wakil Kepala Humas SMKN 2 Boyolangu, Sutopo mengatakan, untuk menjadi asesor pada uji kompetensi ini, ada ujian dan pelatihan yang diselenggarakan BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan ) sehingga terjamin kemampuannya dari sisi kualitas.(ag/br)