![Ali Sodikin TKI Asal Tulungagung Meninggal di Malaysia](https://harian-news.com/wp-content/uploads/2024/07/Screenshot_2024-07-27-12-17-44-02_6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7.jpg)
TULUNGAGUNG,HARIAN-NEWS.com – Menjadi lebih baik dan berkembang adalah pemikiran yang bijak dan visioner. Agar menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berkarakter dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Itulah yang ditunjukkan oleh Universitas Bhineka PGRI dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Dalam rangka mengembangkan sayap, itulah alasan dari para pemikir yang ada di Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (YPLP) UBHI PGRI Tulungagung untuk merubah status dari STKIP yang kini menjadi Universitas Bhineka PGRI, seperti yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Drs. Soeseno,M.M, yang siang itu didampingi oleh jajaran pengelola yayasan, Sekretaris Dr. Sunjoto, Drs., SH., M.Si, Bendahara Drs. Lukman Sukadji,MM., Pengawas Drs. Djoko Edy Yuwono,MM dan Pembina Dr. Manaf, M.Ag.
“Keunggulan kita saat ini dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Tulungagung yang membuka prodi Teknik Arsitektur, Teknik Informatika dan Teknik Industri. Orang Tulungagung kalau mau jadi arsitektur tidak perlu jauh-jauh sekarang bisa disini, dan kelebihannya Arsitekur, insinyur bisa juga menjadi guru dengan mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) selama enam bulan,” kata Djoko Edy.
Rektor UBHI PGRI Dr. Imam Sujono, S.Pd., M.M mengatakan, dengan status universitas semua rumpun ilmu dapat kita kembangkan. Seperti saat ini ada tiga (3) program studi baru seperti Teknik Industri, Teknik Informatika dan Teknik Arsitektur yang merupakan ilmu murni (sains).
“ Selain prodi-prodi kependidikan saat ini kami juga membuka prodi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bentuk dari beradaptasi dengan perkembangan zaman yang begitu cepat,” kata Imam Sujono di ruang kerjanya, Senin, 28 September 2020.
Saat ini, UBHI PGRI memiliki 10 program studi yang telah terakreditasi. Hal ini membuktikan peran seluruh sivitas akademika dalam bekerja sama untuk mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang berkualitas di universitas ini.
Universitas UBHI juga menyediakan berbagai beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan juga bagi mahasiswa yang mempunyai Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Dari pantauan media ini, kampus yang letaknya sangat startegis ini karena berada dilingkungan yang aman dan kondusif serta tidak jauh dari pusat kota.
Juga memiliki perpustakaan yang memiliki standar akreditasi. Memiliki koleksi buku yang memadai, sarana dan prasarana yang memadai dengan suasana nyaman, ditunjang tenaga perpustakaan, penyelenggaraan dan pengelolaan serta komponen-komponen yang mendukung, seperti adanya akses digital.
Asrama yang megah yang berada disisi timur kampus UBHI menambah kesiapan untuk menerima mahasiswa yang ingin mewujudkan cita-cita menjadi sarjana yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Ditunjang sarana dan prasarana dan fasilitas yang sangat memadai.
Disela-sela kesibukan mendampingi kegiatan universitas yakni Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Rektor Imam Sudjono menegaskan dikampus ini juga dilakukan penandatangan Fakta Integritas.
Tahun ini kita melaksanakan secara daring mengingat kondisi masa pandemi Covid-19. Sesuai pedoman dan peraturan yang ada, kami pikir tidak berbeda secara signifikan dengan perguruan-perguruan tinggi lainnya.
PKKMB atau yang dulu dikenal dengan OPSPEK, mahasiswa baru yang dibagi dalam 10 kelompok dengan nama-nama Candi (omben jago, aryo jeding, penampihan, miri gambar, selo mangleng, dadi, sumber ringin, gayatri dan sanggrahan) yang ada di Tulungagung. Mereka diberikan meteri pengenalan kampus dan bagaimana membentuk karakter serta empat (4) pilar pengayaan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka. Dan siang ini juga ada materi tentang bela negara dan anti kekerasan, pencegahan dan pengendalian narkoba yang disampaikan oleh personil Kodim Tulungagung dan personil dari Polres Tulungagung. “Mayoritas mahasiswa mengikutinya di rumah masing-masing, hanya ada perwakilan yang saat ini berada di ruang perpustakaan,” kata Imam Sudjono
Rektor UBHI yang mengabdikan dirinya di kampus ini sejak 1992 ini juga Mengikuti Instruksi kementerian Pendidikan Nasional pendidikan anti korupsi wajib ada namun tidak muncul sebagai mata kuliah nasinal tersendiri, namun disisipkan (insersi) pada semua materi mata kuliah nasional atau wajib yang ada empat, yakni Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama. “Kalau menurut saya, alangkah baiknya jika pendidikan anti korupsi bisa juga menjadi mata kuliah wajib,” katanya.
Universitas Bhineka PGRI selama ini juga sudah menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di tanah air. Bahkan juga merintas kerjasama dengan perusahaan di beberapa negara seperti Jepang, Thailand dan beberapa negara lainnya.
UBHI berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dengan bergerak selaras zaman. Guna melahirkan insan-insan berkualitas dan memberi sumbangsih berharga untuk peradaban. (adv/red)